tirto.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, mengumumkan mundur dari pemilihan presiden (Pilpres) AS 2024. Mundurnya Biden dari Pilpres AS 2024 memicu pertanyaan dari banyak orang, apa penyebab ia mundur dan siapa penggantinya?
Pengumuman Biden mundur dari Pilpres AS 2024 ia sampaikan melalui sebuah surat pernyataan yang diunggah ke media sosial X. Biden mengatakan menjadi Presiden AS adalah sebuah "kehormatan terbesar dalam hidupnya."
Lebih lanjut, Biden menyatakan bahwa ia hanya akan menjabat sebagai presiden hingga Januari 2025. Selama periode tersebut ia hanya akan fokus menyelesaikan jabatannya.
Pernyataan Biden untuk mundur dari Pilpres mengejutkan banyak orang, khususnya dari kalangan pendukung. Terlebih Biden merupakan calon terkuat dari Partai Demokrat.
Banyak orang mempertanyakan penyebab Biden mundur dari Pilpres AS 2024. Sebagian warganet menilai Biden mundur karena usia. Ada juga yang menilai bahwa Biden mundur karena desakan partai.
Penyebab Joe Biden Mundur dari Pilpres AS 2024
Biden menyampaikan alasannya mundur dari Pilpres AS 2024 melalui surat pernyataannya di X @JoeBiden.
Melalui surat pernyataan itu, Biden menyampaikan bahwa dirinya memang punya keinginan untuk maju ke Pilpres 2024. Sayangnya, keinginannya itu harus ia tahan karena adanya kepentingan dari Partai Demokrat.
"Meskipun saya berniat untuk mencalonkan diri kembali, saya yakin bahwa demi kepentingan terbaik partai dan negara saya, saya harus mengundurkan diri," tulis Biden, dalam surat pernyataan yang diunggah di X, Senin (22/7/2024).
Pengumuman ini berlangsung di tengah desakan agar Biden mundur dari Pilpres 2024. Melansir Aljazeera, desakan agar Biden mundur ini datang dari sejumlah pihak di Partai Demokrat dan loyalis partai.
Reaksi keras dari pendukung Demokrat muncul tak lama setelah debat perdana calon presiden (capres) AS 2024. Selama debat berlangsung, Biden tak mampu menunjukkan peforma terbaiknya dan kesulitan mengutarakan poin-poin dasar.
Hal itu menyebabkan publik mengalihkan perhatiannya ke kandidat lainnya, yaitu Trump. Meskipun demikian, hasil survei terbaru menyatakan bahwa hasil debat tak terlalu memengaruhi elektabilitas Biden atau menguntungkan Trump.
Sayangnya, usai debat tersebut Biden kembali melakukan kesalahan di pertemuan internasional. Biden sempat salah menyebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, sebagai Presiden Putin di pertemuan puncak NATO, pada 11 Juli 2024.
Lebih lanjut, lima hari yang lalu Biden kembali didiagnosis menderita COVID-19 untuk ketiga kalinya. Kondisi ini menyebabkan dirinya harus menunda perjalanan kampanye ke Las Vegas.
Rangkaian peristiwa tersebut diduga menjadi pemicu Biden harus mengundurkan diri dari Pilpres AS 2024.
Siapa Pengganti Biden di Pilpres AS 2024?
Sejauh ini Partai Demokrat belum mengumumkan siapa kandidat pengganti Biden untuk mewakili partai di Pilpres AS 2024. Namun, Biden mengatakan dirinya mendukung Wakil Presiden AS Kamala Harris.
Isyarat dukungan Biden kepada Kamala Harris ia sampaikan melalui surat pernyataannya. Biden mengklaim bahwa Kamala Harris merupakan sosok "rekan yang luar biasa" yang mendampinginya selama masa jabatan.
Selain itu, dalam konferensi pers 11 Juli 2024, Biden juga meyakinkan publik tentang kemampuan Harris dalam memimpin. Ia juga mengatakan akan menawarkan dukungan dan pengesahan penuh terhadap Harris sebagai calon dari Partai Demokrat.
"Saya tidak akan memilihnya kecuali saya merasa dia memenuhi syarat untuk menjadi presiden," katanya, seperti yang dikutip dari ABC News.
Beberapa tokoh politik dari Partai Demokrat juga menunjukkan dukungannya kepada Kamala Harris. Bill dan Hillary Clinton, Senator Elizabeth Warren, dan Gubernur California Gavin Newsom.
Hasil survei terkini dari Partai Demokrat juga menunjukkan dukungan terhadap Kamala Harris. Berdasarkan survei tersebut, suara dukungan untuk menunjuk Harris maju di Pilpres AS mencapai 49 persen atau sedikit lebih tinggi dari Biden yang meraih 46 persen suara.
Dukungan tersebut nyatanya disambut oleh Harris yang menyebut bahwa ia akan mencalonkan diri dari partai. Melalui pernyataan tertulis Harris mengatakan niatnya untuk "memperoleh dan memenangkan" dukungan partai.
Perlu diketahui, bahwa Kamala Harris belum tentu maju dalam Pilpres AS 2024, terlepas ia didukung oleh Biden dan tokoh politik lainnya. Pasalnya, Partai Demokrat baru akan mengadakan pemungutan suara virtual pada 1 Agustus 2024.
Hasil pemungutan suara virtual itulah yang nantinya akan menentukan apakah Kamala Harris akan maju di Pilpres 2024 atau tidak.
Editor: Iswara N Raditya