Menuju konten utama

7 Penyebab Benjolan di Gusi dan Cara Mengatasinya

Benjolan di gusi bisa menjadi tanda gangguan kesehatan. Lalu apa saja penyebab dan bagaimana cara mengobatinya? Simak penjelasannya di bawah ini.

7 Penyebab Benjolan di Gusi dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi. Penyebab Benjolan di Gusi dan Cara Mengatasinya. foto/istockphoto

tirto.id - Benjolan di gusi sering kali menjadi perhatian karena bisa menandakan adanya masalah kesehatan pada mulut. Meski kadang tidak terasa sakit, benjolan ini tidak boleh diabaikan. Kondisi ini bisa berkembang menjadi sesuatu yang lebih serius jika tidak ditangani dengan tepat.

Berbagai faktor dapat memicu munculnya benjolan di gusi. Penyebab benjolan di gusi umumnya terkait dengan masalah kesehatan gigi dan mulut. Namun, benjolan di gusi juga bisa menjadi indikasi dari masalah kesehatan yang lebih serius.

Mengetahui penyebab utama masalah ini sangat penting agar bisa menentukan langkah pengobatan yang sesuai. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas tentang penyebab benjolan di gusi dan cara mengobati benjolan di gusi.

7 Penyebab Benjolan di Gusi

Charlotte Lillis dalam artikel berjudul “Causes and Treatments for Bumps on The Gums” (2023) di situs Medical News Today menyebutkan bahwa seringkali benjolan pada gusi muncul sebagai reaksi terhadap iritasi yang disebabkan oleh plak atau sisa makanan.

Namun, dalam beberapa situasi, benjolan ini bisa menjadi indikasi masalah yang lebih serius, seperti kanker mulut. Lalu, apa penyebab benjolan di gusi? Disebutkan bahwa benjolan di gusi dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti kerusakan gigi dan fibroma mulut.

Selaras dengan hal tersebut, berikut ini beberapa penyebab umum benjolan di gusi yang dirangkum dari situs Medical News Today dan Healthline.

1. Kista gigi

Kista ini merupakan kantung berisi cairan yang dapat terbentuk saat jaringan lunak atau pulpa dalam gigi mati. Kista sering muncul di sekitar akar gigi yang mati atau di area gigi tidak berkembang dengan baik.

Gejalanya meliputi pembengkakan gusi di sekitar gigi, tekanan di sekitar gigi, dan rasa sakit yang intens.

2. Abses periodontal

Abses ini adalah kumpulan nanah dalam gusi di sekitar gigi, yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Gejalanya termasuk rasa sakit berdenyut, pembengkakan, bau mulut, sensitivitas terhadap panas dan dingin, demam, keluarnya cairan, kelelahan, pembengkakan wajah, serta rasa sakit yang bisa menyebar ke telinga, rahang, dan leher.

3. Fibroma oral

Fibroma adalah benjolan non-kanker yang berkembang pada jaringan gusi yang teriritasi. Biasanya tidak menimbulkan rasa sakit dan terasa seperti benjolan keras, halus, berbentuk kubah, atau seperti kulit yang menggantung.

4. Sariawan

Ulkus aftosa adalah benjolan kecil dan menyakitkan yang dapat berkembang di berbagai area mulut, termasuk gusi. Penyebab pastinya tidak diketahui, namun stres dan kekurangan vitamin bisa menjadi pemicu sariawan.

5. Granuloma piogenik

Granuloma diperkirakan disebabkan oleh cedera ringan atau perubahan hormonal, seperti yang terjadi selama kehamilan. Gejalanya meliputi benjolan lunak, tidak nyeri, berwarna merah tua atau ungu, yang mudah berdarah.

6. Torus mandibula

Torus mandibula adalah pertumbuhan tulang di rahang atas atau bawah. Benjolan tulang ini relatif umum terjadi.

Torus mandibula dapat muncul sendiri atau berkelompok. Gejalanya meliputi benjolan keras dan halus di bagian dalam rahang bawah, di sekitar sisi lidah, di bawah atau di atas gigi.

7. Kanker mulut

Dalam kasus yang jarang terjadi, benjolan pada gusi bisa menjadi tanda kanker mulut. Benjolan putih di gusi benjolan atau benjolan merah bisa menjadi salah satu gejala kanker mulut. Selain itu, benjolan terasa menyakitkan atau kadang-kadang berdarah. Penting untuk melakukan deteksi dini dalam kasus ini agar bisa perawatan bisa segera dilakukan.

Cara Mengobati Benjolan di Gusi

Cara mengobati benjolan di gusi harus disesuaikan dengan penyebabnya. Sebagai contoh, seperti dikutip dari situs Medical News Today, perawatan kista gigi dapat melibatkan terapi endodontik, operasi, atau pencabutan gigi jika diperlukan.

Sementara itu, untuk masalah sariawan sebagian besar bisa dirawat sendiri di rumah dengan mengonsumsi obat yang dijual bebas. Pasalnya, sariawan dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu satu hingga dua minggu.

Secara umum, pada laman Naperville Dental Specialist disebutkan bahwa kebanyakan benjolan di gusi tidak dapat dihilangkan dengan perawatan di rumah. Anda perlu menemui dokter gigi jika benjolan di gusi tidak hilang dalam beberapa minggu, atau jika muncul tanda-tanda abses atau kanker mulut.

Namun,sambil menunggu jadwal konsultasi dengan dokter gigi, ada beberapa cara yang dapat dilakukan di rumah untuk meredakan rasa sakit. Beberapa caranya antara lain:

  • Berkumur dengan air garam (½ sendok teh garam dilarutkan dalam segelas air hangat).
  • Menghindari menyikat gigi langsung pada benjolan, membersihkan gigi dengan benang gigi, atau memakai alat bantu.
  • Mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas sesuai kebutuhan.
  • Mengonsumsi makanan lunak untuk mengurangi iritasi pada bagian benjolan.

Apakah Benjolan di Gusi Berbahaya?

Dinukil dari situs Healthline, menemukan benjolan baru di tubuh seringkali bisa menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Meski demikian, benjolan pada gusi biasanya bukan keadaan darurat medis.

Namun, penting untuk mengetahui penyebab umum benjolan ini dan kapan harus memperhatikannya sebagai tanda dari kondisi yang lebih serius.

Selaras dengan penjelasan di atas, benjolan pada gusi bisa menjadi tanda adanya kista, sariawan, atau infeksi tertentu.

Meski biasanya benjolan ini tidak berbahaya, tetapi jika menimbulkan rasa sakit yang hebat, tidak kunjung membaik, atau menimbulkan kekhawatiran, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter atau dokter gigi.

Baca juga artikel terkait GUSI atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Dhita Koesno