Menuju konten utama

Penuh Karangan Bunga, Balai Kota Jadi Tempat Wisata Warga

Warga datang ke Balai Kota tidak hanya untuk bertemu dengan Ahok atau Djarot, tapi juga untuk menyaksikan pemandangan hamparan karangan bunga yang memenuhi Balai Kota.

Penuh Karangan Bunga, Balai Kota Jadi Tempat Wisata Warga
Dua anak berfoto di depan karangan bunga yang ditujukan untuk Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Syaiful Hidayat di Balai Kota Jakarta, Rabu (26/4). ANTARA FOTO/Angga Budhiyanto.

tirto.id - Hasil hitung cepat Pilkada DKI Jakarta menunjukkan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidajat tertinggal dari pesaing mereka, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Pasca-kekalahan Ahok dan Djarot, Balai Kota mulai kebanjiran karangan bunga dari para pendukung mereka.

Karangan-karangan bunga yang hari ini memenuhi kompleks Balai Kota, mulai dari depan gedung kantor gubernur hingga ke halaman dan pinggir jalan di depannya, kebanyakan kiriman "Dari kami yang belum move on (berpaling)".

Ahok selama menjadi gubernur biasa menyapa warga yang datang ke kantornya pada pagi hari sebelum mulai beraktivitas.

Seperti dilansir dari Antara, Kamis (27/4/2017), warga datang ke Balai Kota tidak hanya untuk bertemu dengan Ahok atau Djarot, tapi juga untuk menyaksikan pemandangan hamparan karangan bunga yang memenuhi Balai Kota.

Ratusan pendukung memanfaatkannya untuk berfoto sambil menunggu kesempatan untuk melihat atau bertemu pemimpin idola mereka.

"Saya bukan warga Jakarta, tapi, saya datang ikhlas dari hati," kata Magdalena, warga Cibubur yang sejak pagi sudah datang ke Balai Kota bersama adiknya yang tinggal di Cakung.

Meski bukan penduduk Jakarta, perempuan yang biasa dipanggil Lena itu mengaku senang dengan hasil kerja Ahok-Djarot, yang menurut dia "wow" di sektor transportasi.

Lena dan adiknya tidak mengirim karangan bunga, tetapi mereka sangat antusias berfoto di depan bunga di depan pagar kompleks Balai Kota.

Begitu juga dengan Mega Gunawan, perempuan paruh baya dari Jakarta Barat yang datang sejak pagi. Bersama seorang temannya, Mega bergantian berfoto di antara karangan bunga yang dia sukainya.

Mereka sesekali meminta tolong orang yang berada di dekat mereka agar mendapat foto komplit dengan karangan bunga. "Maklum, saya nggak bisa selfie," kata Mega, lalu tertawa kecil.

Sementara, Ruth, seorang ibu dari Slipi, datang bersama anaknya yang sedang libur sekolah selepas dari Ancol. "Penasaran, lihat di media sosial. Merinding saya, banyak benar," kata Ruth.

Kebanyakan warga sudah datang sejak pukul 08.00 WIB agar mendapat kesempatan untuk melihat Ahok dan berfoto. Hingga pukul 10.00 WIB pagi tadi, mereka masih menunggu di teras kantor gubernur demi kesempatan berfoto.

Hari Ini, Total 2.000 Karangan Bunga di Balaikota Jakarta

Hari keempat sejak karangan bunga pertama dikirimkan, sudah ada sekitar 2.000-an karangan bunga untuk Ahok-Djarot di Balaikota DKI Jakarta. Karangan bunga ini terus berdatangan menjelang berakhirnya kepempiminan mereka pada Oktober mendatang.

“Kemarin 500 [karangan bunga], setiap hari hampir 500 yang masuk, di hari keempat ini sudah ada 2.000-an,” kata Rini, petugas penerimaan surat, undangan dan audiensi yang sedang berjaga di Balai Kota, Kamis (27/4/2017).

Karangan bunga tersebut berdatangan sejak pagi hari. Bahkan pada siang hari, beberapa truk terlihat mengangkut karangan bunga.

Kepada wartawan, Ahok menyatakan akan memindahkan karangan bunga yang sudah lama berada di Balai Kota ke Monas. “Yang lama, pindahkan ke Monas saja, keliling,” kata dia.

Saat ini, para penggemar Ahok-Djarot dari berbagai usia berbondong-bondong datang ke Balai Kota untuk melihat mereka dan menunggu kesempatan untuk berfoto.

Mereka yang pesimis dapat berfoto dengan Ahok-Djarot, mengaku sudah senang datang ke Balai Kota dan berfoto dengan karangan bunga yang memenuhi kompleks tersebut.

Baca juga artikel terkait AHOK-DJAROT atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari