Menuju konten utama

Gubernur Anies Baswedan Didemo Mahasiswa Jelang Tahun Baru

Belasan orang yang mengaku mahasiswa mendemo Anies Baswedan. Mereka menuntut gubernur segera menutup tempat hiburan malam.

Gubernur Anies Baswedan Didemo Mahasiswa Jelang Tahun Baru
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Belasan orang yang menamakan diri Aliansi Mahasiswa DKI Jakarta (AMD) menggelar demonstrasi di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (31/12/2019). Mereka menuntut Gubernur Anies Baswedan menutup tempat hiburan malam.

Sebanyak 13 orang tersebut tiba-tiba masuk ke halaman Gedung DPRD DKI Jakarta sekitar pukul 13.20 WIB, tanpa sepengetahuan petugas keamanan. Di sana mereka membentangkan sebuah spanduk, lalu seorang demonstran mengeluarkan pengeras suara dan mulai berorasi.

Mereka mendesak Anies segera menutup diskotek yang jadi tempat prostitusi atau pengunjungnya terbukti menyalahgunakan narkoba.

"Kami mendesak Anies Baswedan untuk konsisten melawan kemaksiatan di Jakarta, bukan hanya sekadar pencitraan di depan umat Islam. Mendesak Anies Baswedan untuk segera menutup Diskotek Crown, Olympic, Paragon, Sari Ayu, Fabel, Pujasera," kata orator.

Aparat--polisi, satpam, dan pamdal--yang kecolongan segera mendekati demonstran. Aksi saling dorong terjadi karena demonstran ngotot masuk ke dalam balai kota. Aparat terus berupaya mengusir demonstran juga dengan intimidasi verbal dan kata-kata kasar.

Bibir demonstran yang tadi memegang pengeras suara terlihat mengeluarkan darah segar saat digiring ke luar pagar. Ini adalah luka yang didapat saat ricuh.

"Bapak lihat ini bibir saya sampai berdarah," kata dia.

Petugas tidak acuh dan terus mendorong demonstran. Mereka berkali-kali mengakan halaman balai kota bukan tempat unjuk rasa.

"Kalau mau demo di luar saja," kata salah satu petugas keamanan.

Demonstran akhirnya membubarkan diri pada 13.50. Dengan kata lain, mereka hanya demonstrasi setengah jam.

Ini adalah kali ke sekian Anies didemo karena tak kunjung menutup tempat hiburan malam. Dia juga pernah didesak ormas Islam. Meski demikian, tempat hiburan tersebut memberi kontribusi terhadap pendapatan DKI Jakarta.

Baca juga artikel terkait TAHUN BARU 2020 atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Rio Apinino