Menuju konten utama

Penghuni Ungkap Kejanggalan Meteran Listrik Rusun Pasar Rumput

Pihak pengelola Rusun Pasar Rumput, PD Pasar Jaya, mengeklaim pembayaran listrik token sesuai penggunaan penghuni.

Penghuni Ungkap Kejanggalan Meteran Listrik Rusun Pasar Rumput
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait bersama Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi saat mengikuti Open House Rusun Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Jumat (1/11/2024). (Tirto.id/Muhammad Naufal)

tirto.id - Sejumlah warga Rumah Susun (rusun) Pasar Rumput mengungkapkan kejanggalan mereka saat tinggal di rusun yang kini dikelola PD Pasar Jaya itu. Mereka mendapatkan nominal stroom listrik kwh yang berbeda dibanding dengan besaran di rumah dengan daya yang sama.

Salah satu penghuni Rusun Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Farhan (bukan nama sebenarnya), mengungkapkan, dirinya diwajibkan membeli token listrik di PD Pasar Jaya selaku BUMD DKI Jakarta yang mengelola Rusun Pasar Rumput. Ia mengaku membayar token listrik lebih mahal. Ia mencontohkan harus membayar token listrik Rp100 ribu, tetapi hanya mendapat token listrik senilai Rp50 ribu oleh pihak PD Pasar Jaya padahal unitnya memiliki daya 1.300 VA.

"Kalau saya beli misal Rp100.000, itu dikasi stroom-nya, stroom token [listrik], cuma Rp50.000. Itu belinya wajib di PD Pasar Jaya," ucapnya ditemui di Rusun Pasar Rumput, Jumat (1/11/2024).

Farhan mengaku tidak mengetahui kenapa token listrik yang diberikan berbeda dari jumlah uang yang dibayarkan. Di satu sisi, ia mengaku tidak pernah membeli token listrik secara manual. Sebab, yang Farhan ketahui, dia diwajibkan membeli token listrik dari PD Pasar Jaya.

"Alasannya [kenapa jumlah token listrik lebih sedikit dari uang yang dibayarkan], enggak tahu kenapa. Saya dikasih tahunya kan wajib beli di [PD] Pasar Jaya, jadi ya saya belinya di situ terus," tuturnya.

Penghuni lain, Sinta [bukan nama sebenarnya], juga mengaku mendapatkan pelayanan yang mirip dari PD Pasar Jaya. Saat membayar Rp200.000, ia hanya mendapatkan token listrik senilai 175 kwh untuk unit huniannya yang memiliki daya 1.300 VA. Akan tetapi, ia mendapat kurang dari kwh yang yang seharusnya.

"Rp100.000 masuknya 58 kwh. Kalau Rp200.000, di sini masuknya 113 kwh," ucapnya ditemui di Rusun Pasar Rumput, Jakarta, Jumat (1/11/2024).

Sinta lantas membandingkan saat membeli token listrik di rumahnya yang memiliki daya 900 VA. Ketika membeli listrik Rp200.000, ia mendapatkan 175 kwh.

"Kalau di rumah, Rp200.000 isinya, masuk 175 kwh. Kalau isi Rp100.000, isinya 78 kwh," tutur Sinta.

Direktur Utama PD Pasar Jaya, Agus Himawan Widiyanto, mengatakan, Rusun Pasar Rumput memang menggunakan token listrik. Besaran listrik yang dikeluarkan disebut tergantung pemakaian para penghuninya.

"Kalau untuk listrik, kita sudah gunakan token. Jadi, tergantung pemakaian itu mahal atau tidaknya," tutur Agus di lokasi yang sama.

Untuk diketahui, berikut merupakan perkiraan berapa kwh listrik yang didapatkan dari pembelian Rp100.000:

• Daya 900 VA: 73,9 kWh

• Daya 1.300-2.200 VA dan 6.600 VA ke atas: 69,22 kWh

• Daya 3.500-5.500 VA: 58,83 kWh

Baca juga artikel terkait RUSUN atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Andrian Pratama Taher