tirto.id - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengklaim bahwa kebijakan diambil pemerintah selama periode 2020-2022 sudah baik. Hal ini tercermin dari angka pengangguran di Tanah Air terus menurun.
“Di tahun 2021 pengangguran sudah menurun, kemudian 2022 kembali menurun lagi. Ini menunjukan bahwa arah kebijakan kami sudah on the right track,” kata Febrio di Jakarta, Senin (16/5/2022).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia turun dari 8,75 juta orang (6,26 persen) pada Februari 2021 menjadi 8,40 juta (5,83 persen) pada Februari 2022. Secara absolut pengangguran itu turun sekitar 350 ribu orang.
Febrio mengatakan angka pengangguran itu diimbangi dengan tingkat kemiskinan yang juga terus menurun, bahkan ke tingkat ketimpangan yang terus membaik.
“2022 kita tetap optimis walaupun kita dihadapkan pada challenge yang berbeda dalam jangka menengah,” kata dia.
Akan tetapi, Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan tingkat pengangguran belum kembali pada sebelum krisis COVID-19.
Margo mengatakan berdasarkan pendidikan tertinggi yang ditamatkan oleh angkatan kerja, TPT pada Februari 2022 mempunyai pola hampir sama dengan Februari 2021.
Pada Februari 2022, TPT dari tamatan sekolah menengah kejuruan (SMK) masih merupakan yang paling tinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya, yaitu sebesar 10,38 persen. Sementara TPT paling rendah adalah pada pendidikan sekolah dasar (SD) ke bawah, yaitu sebesar 3,09 persen.
"Dibandingkan Februari 2021, penurunan TPT terjadi pada semua kategori pendidikan, dengan penurunan terbesar pada kategori pendidikan SMK yaitu sebesar 1,07 persen poin," jelasnya.
Sementara menurut daerah tempat tinggal, TPT perkotaan (7,61 persen) lebih tinggi hampir dua kali TPT di daerah perdesaan (3,72 persen).
TPT menurut daerah tempat tinggal memiliki pola yang sama dengan TPT nasional yaitu turun dibandingkan Februari 2021, masing-masing sebesar 0,39 persen.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Gilang Ramadhan