Menuju konten utama

Pengamat: Hoaks Ganggu Jokowi-Ma'ruf Merebut Jawa Barat

Pengamat politik menilai hambatan kampanye Jokowi di Jawa Barat adalah isu hoaks. 

Pengamat: Hoaks Ganggu Jokowi-Ma'ruf Merebut Jawa Barat
Sejumlah relawan dari kalangan petani dan nelayan Priangan Timur mengikuti deklarasi dan ikrar dukungan terhadap pasangan Jokowi-Maruf Amin di Gedung Islamic Centre, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (18/2/2019). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/ama.

tirto.id -

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin menilai adanya hoaks mempersulit paslon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin untuk mengumpulkan suara di Jawa Barat.

Pada Pilpres 2014 lalu, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa unggul dari Jokowi-Jusuf Kalla dengan perolehan 59,78 persen melawan 40,22 persen. Hal ini yang berusaha dipertahankan oleh simpatisan atau pendukung Prabowo-Sandiaga Uno sekarang.

"Ya bisa saja begitu. Yang jelas mereka [oposisi] sangat ingin mempertahankan keunggulan di Jawa Barat," kata Ujang kepada Tirto, Senin (25/2/2019).

Ujang menegaskan kemenangan di Jawa Barat bisa menjadi sangat menentukan. Selain memiliki penduduk terbanyak, suara mayoritas umat Islam memang ada di Jawa Barat.

Menurut Ujang, petahana memang mempunyai keuntungan dalam melakukan kampanye karena sudah mempunyai bekal capaian kerjanya. Hanya dengan hoaks dan fitnah, capaian itu bisa tidak digubris oleh masyarakat.

"Petahana itu sedang diuji kinerjanya. Tapi lawan politik bisa jadi untuk memenangkan daerah bergengsi itu melakukan apapun, makanya membuat hoaks mengizinkan perkawinan sejenis tadi," ucap Ujang lagi.

Isu hoaks menyerang kubu Jokowi di Jawa Barat dalam sepekan terakhir. Dalam video yang beredar di media sosial, ada sekitar dua orang perempuan paruh baya atau disebut sebagai emak-emak sedang berkomunikasi dengan warga.

Warga yang berada di tempat tinggalnya didatangi dan diberitahu bahwa jika Jokowi menang, maka suara azan akan dilarang. Sebaliknya, pernikahan sejenis akan dibolehkan.

Dalam bahasa Sunda, perempuan itu mengatakan, "Moal aya deui sora azan, moal aya deui nu make tieung. Awene jeung awene meunang kawin, lalaki jeung lalaki meunang kawin."

Jika diartikan dalam bahasa Indonesia: "Suara azan di masjid akan dilarang, tidak akan ada lagi yang memakai hijab. Perempuan sama perempuan boleh kawin,laki-laki sama laki-laki boleh kawin."

Padahal Jokowi mengambil Ma'ruf sebagai cawapresnya. Bagi Ujang, Ma'ruf tentu tidak akan mengizinkan Jokowi melegalkan pernikahan sesama jenis, bilamana Jokowi memang berniat demikian.

"Nggak mungkin lah. Di Jokowi notabenenya ada Ma'ruf Amin sebagai kyai," tegasnya.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Agung DH