Menuju konten utama

Pemprov DKI Siap Uji Coba OK-Otrip di Empat Trayek

Lokasinya berada di daerah Warakas, Lebak Bulus, Grogol dan Duren Sawit.

Pemprov DKI Siap Uji Coba OK-Otrip di Empat Trayek
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan sambutan saat menghadiri silaturahmi ulama dan tokoh agama di Balai Agung, Kompleks Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (14/11/2017). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

tirto.id - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan ada 4 trayek angkutan umum yang siap dioperasikan untuk program one karcis one trip (OK-OTRIP). Empat trayek tersebut akan diujicoba di masa kepemimpinan 100 hari Gubernur-Wakil Gubernur Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Adapun lokasinya berada di daerah Warakas (Jakarta Utara), Lebak Bulus (Jakarta Selatan), Grogol (Jakarta Barat), serta Duren Sawit (Jakarta Timur).

"Kita mau lihat dulu efektifitasnya," ungkap Andri di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (29/11/2017).

Ia menyampaikan, ke depannya trayek-trayek tersebut akan terus bertambah seiring dengan penambahan jumlah Organisasi Angkutan Darat (Organda) yang bergabung dengan TransJakarta.

"Seperti yang saya bilang tadi itu kan jangka pendek, jangka panjangnya mudah-mudahan paling lama itu tiga tahun, semua yang sudah kita hitung 283 track yang ada di DKI bisa terintegrasi," imbuhnya.

Dikonfirmasi terpisah, Daelami, anggota Organda DKI yang melakukan survei bersama Dishub mengatakan, baru ada 2 trayek yang siap untuk diintegrasikan dengan OK-Otrip.

Trayek tersebut berada di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. "Pertama Kampung Melayu- komplek PWI (Duren Sawit) perpanjangan sampai halte busway Buaran. Sama Lebak Bulus-Cilandak. Angkotnya dari Cilandak, nanti arahnya ke terminal busway Lebak Bulus," kata Daelami saat dihubungi Tirto.

Daelami menyampaikan empat trayek yang disampaikan Andri Yansyah merupakan trayek baru yang belum tersentuh angkutan bus kecil atau mikrolet.

"Jadi artinya trayek baru yang diajukan dekat dengan trayek yang sudah ada. Misalkan di Lebak bulus itu ada pemukiman yang belum ada angkutan umum Jakarta, nah itu kita ajukan trayek baru," jelasnya.

Sementara untuk pengadaan angkutan umum yang akan dioperasikan, kata dia, "akan diambil dari sebagian trayek yang sudah banyak angkutannya."

Sebelumnya, Ketua Organda DKI Jakarta Shafurhan Sinungan mengatakan bahwa pihaknya mendukung penuh Pemprov untuk melakukan integrasi angkutan umum di Jakarta.

Namun ia menilai program Ok-Otrip yang akan direalisasikan Pemprov dalam tahun anggaran 2018 masih membutuhkan beberapa penyesuaian. Salah satunya, adalah memperlunak syarat Organda untuk bergabung ke PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) yang dianggap masih terlalu berat.

Hal ini dimaksudkan agar kendala teknis yang pernah terjadi dalam mengintegrasikan metromini dan Kopaja ke TransJakarta tidak terulang.

Syarat yang menurut Shafruhan terbilang berat, adalah kewajiban lolos dalam lelang yang dilakukan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan barang/jasa Pemerintah (LKPP). Dengan mekanisme tersebut, kata dia, seringkali penyedia mikrolet atau bus kecil tidak sanggup untuk bergabung dengan TransJakarta.

Terlebih, jika lolos lelang, akan ada jaminan pelaksanaan membayar jaminan pelaksanaan yang jumlahnya 5 persen dari total nilai kontrak. "Pemerintah DKI harus memberi solusi bagaimana moda angkutan yang kecil ini bisa terintegrasi dengan TransJakarta," ujarnya saat dihubungi Tirto, Jumat (24/11/2017).

Baca juga artikel terkait OK OTRIP atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Alexander Haryanto