Menuju konten utama
Status Gunung Agung Awas

Pemprov Bali Siagakan 300 Bus di Bandara Ngurah Rai

Tiga ratus bus disediakan untuk mengangkut pengguna jasa penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai jika Gunung Agung meletus dan mengakibatkan bandara tersebut ditutup.

Pemprov Bali Siagakan 300 Bus di Bandara Ngurah Rai
Pengungsi Gunung Agung berada di atas kendaraan menuju tempat penampungan setelah terjadinya gempa susulan akibat aktivitas gunung tersebut di Desa Rendang, Karangasem, Bali, Sabtu (23/9). ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana.

tirto.id - Pemerintah Provinsi Bali menyiagakan 300 bus di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, untuk mengangkut pemakai jasa penerbangan di sana. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi jika pada akhirnya Gunung Agung meletus dan mengakibatkan Bandara Internasional Ngurah Rai ditutup.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi, Kota Denpasar dan Organda yang paling berperan serta DAMRI," kata Kepala Balai Pengelola Tansportasi Darat Wilayah Bali dan NTB, Agung Hartono, di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, di Kuta, Kabupaten Badung, Minggu (24/9/2017), seperti dikutip Antara.

Dia menjelaskan, apabila pemakai jasa penerbangan di sana tidak bisa dilayani pesawat terbang dan harus meneruskan perjalanan memakai angkutan darat, maka bus-bus itulah yang menjadi moda transportasi alternatif.

Adapun titik-titik keberangkatan sekaligus tujuan yang disiapkan adalah Terminal Bis Ubung dan Pelabuhan Benoa.

Penyiapan 300 bus itu juga bagian dari strategi besar mitigasi bencana di Bali. Penyiapan serupa pernah dilaksanakan saat Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai terdampak letusan Gunung Raung, Jawa Timur, dan Gunung Barujari, di Pulau Lombok, NTB.

Letusan terbesar Gunung Agung terjadi pada 1963, yang menurut catatan sejarah menimbulkan kolom debu dan material vulkanik setinggi 20.000 meter dari permukaan laut.

Ketinggian itu sangat rawan bagi keselamatan penerbangan, karena sisa-sisa partikel vulkanik yang abrasif masih bisa menyisa ke ketinggian jelajah penerbangan komersial jarak menengah-jauh, yaitu 30.000-37.000 meter dari permukaan laut.

Hingga saat ini, aktivitas gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut itu masih dalam status awas.

Kementerian telah menyiapkan skenario antisipasi semburan abu vulkanik Gunung Agung, yang di antaranya mencakup pengalihan rute pesawat udara menuju Bali ke sembilan bandara itu.

Baca juga artikel terkait GUNUNG AGUNG BALI atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra