Menuju konten utama

Pemerintah Indonesia-AS Tandatangani 9 Kesepakatan Bisnis

Kesembilan kesepakatan bisnis tersebut terdiri atas dua penandatanganan yang disaksikan Wapres RI Jusuf Kalla dan Wapres AS Mike Pence.

Pemerintah Indonesia-AS Tandatangani 9 Kesepakatan Bisnis
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) menyambut Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Michael R. Pence (kiri) untuk melakukan pertemuan bilateral di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (20/4). ANTARA FOTO/Rosa Panggabean.

tirto.id - Pemerintah Indonesia dan pemerintah Amerika Serikat (AS) menandatangani sembilan kesepakatan bisnis dalam rangkaian kunjungan kenegaraan Wakil Presiden AS Mike Pence ke Indonesia, 19-21 April 2017, penandatanganan itu dilakukan di Jakarta pada Jumat (21/4/2017).

Menurut siaran pers Kementerian ESDM, yang dikutip dari Antara, menyebutkan kesembilan kesepakatan bisnis tersebut terdiri atas dua penandatanganan yang disaksikan Wapres RI Jusuf Kalla dan Wapres AS Mike Pence.

Dua kesepakatan itu antara lain, pertama, pasokan gas alam cair (LNG) sebesar satu juta ton per tahun dari ExxonMobil ke PT Pertamina (Persero) selama 20 tahun yang dimulai 2025. Sementara yang kedua adalah kerja sama Pacific Infra Capital, PT Infra Cerdas Indonesia, dan PT PLN (Persero) untuk pemasangan "smart-metering" di jaringan listrik Jawa-Bali.

Sementara tujuh penandatanganan kesepakatan bisnis lainnya disaksikan Menteri ESDM Ignasius Jonan. Kesepakatan bisnis itu antara lain:

1. Kerja sama PLN-Power Phase untuk pemasangan "turbo phase booster system" pada PLTG. Teknologi tersebut dapat mengurangi konsumsi bahan bakar, mengurangi emisi, dan memperbesar "output" listrik yang dihasilkan.

2. Kerja sama PLN dan Applied Materials Inc untuk memasang "fault current limiter" yang dapat mengurangi "fault current levels" di jaringan listrik Jawa Barat. Applied Materials berkeinginan untuk melakukan studi kelayakan untuk teknologi tersebut pada gardu induk berkapasitas 500 kV.

3. Kerja sama PLN-Halliburton untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Tulehu, Ambon dan strategi jangka panjang pengembangan panas bumi.

4. Kerja sama PT Jababeka Infrastructure dan Greenbelt Resources untuk pengembangan fasilitas "waste to resource" di kawasan insustri Jababeka yang akan disebut JababECO.

5. Kerja sama TNI Angkatan Udara Indonesia dengan Lockheed Martin terkait teknologi "sniper advanced targeting pods" (ATP).

6. Kerja sama PT Dirgantara Indonesia dan Honeywell untuk penyediaan 34 mesin "turboprop" TPE331.

7. Kerja sama Pemerintah Samarinda dan NextGen untuk proyek "low carbon waste-to-electricity".

Baca juga artikel terkait INDONESIA-AS atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto