Menuju konten utama

Pemerintah Akan Dirikan Universitas Islam Internasional

Pemerintah dan Kementerian Agama (Kemenag) akan mendirikan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) dengan total biaya sebesar Rp38 miliar, dengan rincian Kemenag menyiapkan Rp22 miliar dan pemerintah menyumbang Rp16 miliar. Universitas akan didirikan di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, di atas tanah seluas 142 hektar. Ditargetkan, tahun 2018 universitas tersebut sudah dapat beroperasi dengan baik.

Pemerintah Akan Dirikan Universitas Islam Internasional
Wapres Jusuf Kalla memimpin rapat membahas pembangunan kampus Universitas Islam Internasional Indonesia, di kantor Wapres, Jakarta, Kamis (21/7).foto/setkab.go.id

tirto.id - Kementerian Agama menyiapkan anggaran sebesar Rp22 miliar yang diperoleh dari penghematan anggaran perjalanan dinas, rapat dan honor senilai Rp 6 miliar, untuk mendirikan Pendirian Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), pemerintah akan berkontribusi sebesar Rp16 miliar.

Pendirian Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) tersebut sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 57 Tahun 2016. Kampus tersebut akan dibangun di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, di atas tanah kurang lebih 142 hektar. Ditargetkan tahun 2018, kampus UIII tersebut sudah dapat beroperasi.

“Tanah aset negara yang dimiliki oleh Radio Republik Indonesia (RRI) tersebut, dinilai ideal dan strategis karena relatif dekat dengan Jakarta dan adanya akses jalan tol menuju lokasi,” kata Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat memimpin rapat yang membahas tentang pendirian UIII di kantor Wakil Presiden, Merdeka Utara.

Dalam rapat tersebut, Wakil Presiden (Wapres) mengarahkan untuk dibentuk dua tim atau satuan tugas, yakni tim yang bekerja membangun infrastruktur sarana fisik dan tim yang bertugas menyiapkan aspek non fisik seperti konsep visi, misi dan kurikulum pendidikan. Kedua tim diharapkan dapat bekerja bersamaan dan paralel, sehingga diharapkan pada tahun 2018, kampus UIII tersebut sudah beroperasi dan berjalan dengan baik.

Sementara menanggapi soal pendanaan itu, Wapres mengharapkan agar dapat dibuka penerimaan dana bantuan atau hibah dari luar negeri. Menurutnya, banyak negara yang menghargai inisiatif Indonesia mendirikan pusat kajian tentang Islam.

“Hampir semua negara sangat appreciate. Justru yang semangat itu negara-negara Barat, Amerika dan Eropa, karena Indonesia negara dengan penduduk muslim terbesar,” jelas Wapres.

Arahan Wapres lainnya, terkait arsitektur dan desain kampus, harapannya UIII akan memiliki sarana dan infrastruktur yang modern dan futuristik, dengan fasilitas teknologi dan lingkungan yang hijau.

“Harus modern dan futuristik, seperti membangun bandara saja. Jangan pakai identitas etnik tertentu. Nggak perlu pakai kubah-kubah seperti di Turki,” seru Wapres, seperti dikutip dari Setkab.go.id.

Dengan kampus UIII, menurut Wapres, Indonesia ke depan diharapkan dapat menjadi contoh negara dengan pluralisme dan toleransi yang bai, dimana orang-orang dari seluruh penjuru dunia akan belajar tentang Islam yang moderat.

“Kampus ini disiapkan untuk pemikir dan intelektual Islam yang mendunia, makanya hanya untuk S2 dan S3, post graduate saja,” pesan Wapres.

Rapat yang membahas pendirian UIII itu dihadiri oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Ferry Mursyidan Baldan, Menteri PAN dan RB Yuddy Chrisnandi, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo dan Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir.

Baca juga artikel terkait PROYEK INFRASTRUKTUR atau tulisan lainnya dari Mutaya Saroh

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Mutaya Saroh
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh