Menuju konten utama

Pelaku Perkelahian Siswa SMA di Tebet Diduga Lebih Dari 6 Orang

Kuasa hukum korban meyakini pelaku bisa mencapai 10 orang berdasarkan keterangan saksi mata di lokasi kejadian.

Pelaku Perkelahian Siswa SMA di Tebet Diduga Lebih Dari 6 Orang
Kuasa hukum keluarga murid A yang menjadi korban diduga pengeroyokan di samping sekolah, melakukan koordinasi dengan Unit PPA Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (11/10/2024). tirto.id/Ayu Mumpuni

tirto.id - Kuasa hukum AAP, anak yang menjadi korban perkelahian hingga koma dan masuk ICU, menyatakan bahwa peristiwa perkelahian antara AAP dengan terduga pelaku berinisial MAA diduga melibatkan lebih dari enam anak. Namun, hal itu masih akan dipastikan oleh penyidik Polres Metro Jakarta Selatan.

"Sesuai dengan statement kami dan keluarga juga bahwa itu lebih dari 10 orang dan itu didukung oleh ibu pedagang di sekitar bahwa pada dia melihat anak ini tergeletak itu ada lebih dari 6 orang karena sebagian sudah lari kabur yang dilihat oleh si ibu," kata kuasa hukum AAP, Saut Hamonang Turnip, di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (11/10/2024).

Dia menjelaskan, sampai saat ini koorinasi dengan penyidik dan pihak sekolah masih terus dilakukan demi mengusut tuntas kasus penganiayaan AAP. Namun, saat berkoordinasi dengan pihak sekolah tadi, Saut diberikan penjelasan bahwa CCTV sekolah rusak.

Saut menyampaikan bahwa pihak kuasa hukum telah menerbitkan sejumlah surat ke berbagai instansi demi mencari keadilan bagi AAP selaku korban. Setidaknya sudah 10 surat dikirimkan untuk mengawal kasus ini secara profesional dan cepat.

"Ini ke berbagai lembaga baik ke KPAI, ke kapolres, DPR Komisi 2 dan Komisi 10, dan lainnya, sebagai pengawalan proses hukum yang akan dilakukan oleh polres Metro Jakarta Selatan, khususnya Unit PPA," tutur Saut.

Terkait dengan kondisi korban sendiri, Saut menyampaikan bahwa anak kelahiran 2008 itu belum sadarkan diri dan masih berada di ruang ICU. Anak A bahkan sudah menjalani operasi di bagian kepala.

"Jadi memang sempat ada muntah dua kali yang mengeluarkan cairan warna merah dan coklat saat di sekolah. Kami menyayangkan kenapa saat itu tidak langsung dibawa ke rumah sakit. Korban sendiri sudah menjalani operasi di bagian kepala dan sampai kemarin itu belum sadarkan diri," ungkap Saut.

Saut pun memaparkan bahwa keluarga terduga pelaku belum ada yang menjenguk korban ke rumah sakit. Hal itu lah yang membuat keluarga korban berpandangan bahwa kasus ini tidak bisa diselesaikan secara restoratif justice.

Dalam kasus ini, penyidik Polres Metro Jakarta Selatan dikabarkan sudah memeriksa lima saksi, yakni satu terduga pelaku, satu murid yang mengetahui, pihak keamanan sekolah, guru, dan kepala sekolah. Seluruhnya menjalani pemeriksaan di sekolah.

Kasus penganiayaan sendiri terjadi di sekolah Madrasah As-Syafiah 01 antara MAA dan AAP. AAP sendiri dirawat di rumah sakit hingga koma karena diduga dianiaya MAA hingga koma di depan sekolah Madrasah As-Syafiah 01, Tebet, Jakarta, Kamis (10/10/20240) pukul 07.00 WIB.

Baca juga artikel terkait PERKELAHIAN atau tulisan lainnya dari Ayu Mumpuni

tirto.id - Hukum
Reporter: Ayu Mumpuni
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Andrian Pratama Taher