Menuju konten utama

Pedagang Pasar Jadi Target Pertama Penerima Vaksin Gelombang Dua

Kemenkes masukkan pedagang pasar ke dalam golongan pelayanan publik yang akan menerima vaksin COVID-19 gelombang kedua.

Pedagang Pasar Jadi Target Pertama Penerima Vaksin Gelombang Dua
Petugas memeriksa suhu pada Envirotainer yang berisi bahan baku vaksin COVID-19 Sinovac setibanya, di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Selasa (2/2/2021). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/hp.

tirto.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan bakal menyasar para pedagang pasar dalam proses vaksinasi awal untuk gelombang ke-2 yang ditargetkan kepada kelompok masyarakat pelayanan publik.

Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Maxi Rein Rondonuwu mengatakan para pedagang pasar menjadi pilihan target vaksinasi karena kelompok tersebut cukup sering berkontak dengan masyarakat umum.

"Sasaran pertama yang kita sasar adalah pedagang-pedagang pasar, ini pesan pak Menteri," kata Maxi saat meninjau proses vaksinasi di Gedung Sabuga, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/2/2021) dilansir dari Antara.

Maxi mengatakan paling lambat proses vaksinasi gelombang dua itu dimulai pada akhir Februari 2021. Sehingga target 70 persen kekebalan kelompok terhadap COVID-19 di Indonesia dapat segera tercapai.

Menurutnya dalam proses vaksinasi pedagang pasar itu pihak Kemenkes tengah menyiapkan konsep dengan mendatangi langsung para subjek vaksin ke pasar-pasar. Maka dari itu, menurutnya dalam proses tersebut perlu ada koordinasi kuat antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

"Saya lagi buat konsep untuk bukan hanya seperti ini di gedung, tapi ada mobile, kami mendatangi langsung ke pasar-pasar," kata Maxi.

Dalam satu pekan ini, Kemenkes bakal mulai melakukan sosialisasi kepada para petugas Dinas Kesehatan di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota. Khususnya kepada Dinas Kesehatan di Jakarta dan Jawa Barat sebagai pelaksana pertama vaksinasi tahap dua tersebut.

Menurutnya langkah-langkah inovasi proses vaksinasi yang dilakukan pemerintah daerah seperti Provinsi Jawa Barat yang melakukan vaksinasi di gedung berskala besar perlu ditiru.

Pasalnya, kata dia, itu bisa menjadi salah satu langkah uji coba manajemen vaksinasi yang berskala besar. Sehingga sekitar 18 juta orang yang menjadi sasaran vaksinasi tahap dua bisa selesai sesegera mungkin.

"Kalau tenaga kesehatan masih sedikit sekitar 1,5 juta, tapi pelayan publik itu ada 18 juta lebih, jadi sekitar 12 kali lipat seperti tenaga kesehatan, kalau kami tidak lakukan percepatan maka ya akan molor sasaran berikutnya," katanya.

Per 2 Februari kemarin, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mencatat terdapat 596.260 orang yang telah disuntik vaksin COVID-19 tahap pertama dan 51.999 orang disuntik tahap kedua. Dari jumlah tersebut, sebanyak 70.000 orang divaksinasi adalah tenaga kesehatan asal DKI Jakarta.

Secara nasional, Kementerian Kesehatan menargetkan 181.554.465 orang divaksinasi. Vaksin saat ini baru berasal dari perusahaan Cina, Sinovac. Dari target vaksinasi, pemerintah menyasar 1,5 juta tenaga kesehatan.

Untuk gelombang pertama targetnya 500 ribu nakes. Vaksinasi merupakan strategi pilihan saat ini pemerintahan Joko Widodo menghadapi pandemi yang sudah masuk bulan ke-11. Kasus Corona per 2 Februari sudah menyentuh 1.099.687 dengan angka kematian 30.581.

Baca juga artikel terkait VAKSINASI COVID-19

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Editor: Bayu Septianto