Menuju konten utama

PDIP Anggap Puisi Neno Memecah Belah Umat Islam

Zuhairi meminta agama tidak dicampuradukkan dengan politik.

PDIP Anggap Puisi Neno Memecah Belah Umat Islam
Lambang partai PDIP. FOTO/www.pdiperjuangan.id

tirto.id -

Puisi yang diucapkan Neno Warisman dalam acara Malam Munajat 212 menjadi kontroversial karena dianggap mencampuradukkan masalah agama dengan politik. Mencampurkan agama dengan politik dinilai dapat memecah belah umat Islam.

"Karena isi puisi tersebut telah membawa agama ke dalam ranah politik yang dapat memecah belah umat Islam ke dalam polarisasi politik yang semakin tajam," ujar politikus PDIP Zuhairi Misrawi atau Gus Mis seperti diberitakan Antara, Minggu (24/01/2019).

Menurut Ketua Bidang Hubungan Antar-Agama Baitul Muslimin Indonesia itu dalam sejarah Islam isi puisi Neno Warisan sangat berbahaya, karena dapat menjadi petaka (nakbah).

"Hal serupa pernah dilakukan oleh Kaum Khawarij di masa lalu, karena mengatasnamakan Allah untuk sekadar memuaskan nafsu politik.” katanya.

Aktivis muda Nahdlatul Ulama ini mengatakan semua makhluk akan menyembah Allah karena fitrah manusia begitu dekat dengan Tuhannya (hablum minallah).

"Maka dari itu, hindarilah cara-cara mempolitisasi Allah ala kaum Khawarij, karena Allah adalah Maha Pengasih dan Maha Penyayang," tambah caleg PDIP ini.

Gus Mis menilai seharusnya perhelatan politik lima tahunan diisi dengan adu program, argumen, gagasan dan bukan sebaliknya yang memperluas friksi dan polarisasi dengan membawa-bawa agama.

"Mayoritas muslim di Indonesia adalah mereka yang beragama secara moderat dan toleran. Mereka paham betul antara domain ibadah dan domain politik. Sejatinya ibadah kita kepada Allah (hablum minallah) justru untuk memperkuat persaudaraan (hablum minannas). Puisi Neno Warisman jelas sangat berbahaya, karena merusak hablum minallah sekaligus hablum minannas," tutup Gus Mis.

Puisi Neno Warisman yang dibacakan saat acara Malam Munajat 212 di kawasan Monas, Jakarta, Kamis (21/2), menuai kontroversi. Ini dipicu salah satu bait puisi yang berbunyi: "Jangan jangan Engkau tinggalkan kami dan menangkan kami Karena jika Engkau tidak menangkan Kami khawatir ya Allah Kami khawatir ya Allah tak ada lagi yang menyembah-Mu."

Baca juga artikel terkait PDIP

tirto.id - Politik
Sumber: antara
Penulis: antara
Editor: Jay Akbar