tirto.id - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) siap membantu penyelesaian polemik terbaru di kawasan Teluk yang melibatkan Qatar melawan negara-negara Arab, termasuk Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Yaman, Bahrain, Libya, ditambah Mesir dan Maladewa. Hal tersebut dikatakan oleh Eri Kaneko selaku juru bicara PBB.
"Kami (PBB) berharap bahwa negara-negara yang terlibat menyelesaikan masalah ini melalui dialog. Kami siap membantu jika diminta oleh pihak-pihak yang terlibat,” ujar Eri Kaneko kepada kantor berita AFP, Sabtu (24/6/2017).
"Kami terus mengikuti situasi dengan perhatian mendalam. Kami mengetahui laporan mengenai daftar tuntutan pada Qatar. Kami belum bisa menanggapi secara detail atai mengonfirmasi daftar itu," lanjutnya.
Qatar memang telah menerima daftar tuntutan dari 4 negara yang berselisih dengan mereka, yaitu Arab Saudi, UEA, Mesir, dan Bahrain. Namun, Qatar tampaknya tidak akan memenuhi tuntutan yang berisi 13 poin tersebut.
"Kami meninjau tuntutan ini karena menghormati keamanan wilayah dan akan ada tanggapan resmi dari kementerian luar negeri kami," kata Sheikh Saif al-Thani, Direktur Kantor Penerangan Pemerintah Qatar, dalam pernyataan kepada Reuters.
Akan tetapi, Sheikh Saif al-Thani memberikan sinyal bahwa pihaknya sulit menjalankan tuntutan sesuai permintaan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Rex Tillerson, yang sebelumnya mengimbau kepada negara-negara Arab untuk membuat daftar keluhan yang masuk akal dan dapat ditindaklanjuti. "Daftar ini tidak memenuhi kriteria tersebut," tandasnya.
Arab Saudi, UEA, Mesir, Bahrain, Yaman, Libya, bahkan Maladewa, telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar sejak awal Juni 2017 lalu. Mereka menuduh Qatar sebagai negara pendukung terorisme karena diduga telah membantu pendanaan ISIS yang berpotensi mengganggu keamanan kawasan Teluk.
Salah satu tuntutan yang diajukan adalah Qatar harus memutuskan hubungan dengan organisasi-organisasi teroris, ideologis, dan sektarian termasuk Ikhwanul Muslimin, ISIS, Al- Qaeda, Hizbullah, dan Jabhat Fateh al Sham. Selain itu, Qatar juga diminta menutup pangkalan militer Turki di wilayahnya. Turki sejauh ini diketahui cenderung membela Qatar dengan menolak tuntutan untuk menutup pangkalan milternya.
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Iswara N Raditya