tirto.id - Qatar menghargai langkah Pemerintah Indonesia yang bersikap netral terhadap polemik yang melanda negara di kawasan Timur Tengah itu.
Qatar melalui Duta Besarnya, M Ahmed Jassim Mohamed Ali Al-Hammar menyatakan apresiasinya kepada Indonesia karena tidak ikut memihak salah satu negara yang sedang berpolemik.
"Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap Indonesia, baik pers, warga, dan yang paling penting pemerintah karena menerapkan sikap netral dalam menghadapi kondisi yang melanda kami dan Timur Tengah," ujar Ahmed kepada Antara, Kamis (24/8/2017).
Dia mengatakan bahwa saat ini kondisi Qatar memang berada dalam posisi yang kurang nyaman. Terutama setelah empat negara Islam di Jazirah Arab dan Afrika Utara seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir mengambil sikap oposisi terhadap Qatar.
"Saat ini kami berada dalam posisi yang kurang bagus, di mana kami diperlakukan tidak layak oleh negara-negara itu dan diharuskan untuk memenuhi beberapa tuntutan," kata dia.
“Namun dalam tuntutan itu terdapat beberapa yang menyinggung kedaulatan kami [Qatar] sehingga kami menentangnya," lanjut dia.
Baca: Qatar Takut Jemaah Hajinya Diperlakukan Buruk di Arab Saudi
Untuk itu, Ahmed mengatakan bahwa Qatar berharap Indonesia bisa hadir sebagai pihak ketiga yang akan menengahi permasalahan di Timur Tengah.
Pasalnya, kata dia, Indonesia yang tidak memihak dan selalu berhati-hati dalam melakukan hubungan dengan negara lain.
"Sama seperti Kuwait yang kami percaya untuk menjadi penengah, Indonesia memiliki kecenderungan untuk berhati-hati dalam berhubungan, selalu mengajak seluruh pihak yang terlibat konflik untuk duduk bersama dan membicarakan permasalahan tersebut, dan di sini saya mengharapkan peran aktif lebih dari Indonesia," ujarnya.
Dalam hal ini, ia menilai bahwa sikap Indonesia menguntungkan Qatar dan dapat menjadi penengah dalam menuntaskan permasalahan.
"Sikap Indonesia yang benar-benar tidak memihak ini memang tidak langsung menguntungkan Qatar, namun dengan sikap yang demikian kami tahu bahwa Indonesia dapat menjadi pihak penengah yang baik bagi kita," kata dia.
Baca juga:
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto