Menuju konten utama

PBB Laporkan 590 Ribu Pengungsi Rohingya Terancam Penyakit

Kondisi hidup yang menyedihkan dan penyakit menular melalui air mengancampengungsi anak Rohingya

PBB Laporkan 590 Ribu Pengungsi Rohingya Terancam Penyakit
Rohingya refugees arrive at a beach after crossing from Myanmar, in Teknaf, Bangladesh October 15, 2017. REUTERS/Jorge Silva

tirto.id - Sejumlah 590.000 pengungsi Rohingya telah ditampung di berbagai kamp di Bangladesh, 320.000 pengungsi anak di antara mereka terancam penyakit yang ditularkan oleh air, kata seorang juru bicara PBB pada Jumat (20/10/2017).

Anak-anak tersebut juga menghadapi kondisi hidup yang sangat buruk.

Kantor PBB bagi Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) melaporkan 589.000 pengungsi Rohingya telah menyelamatkan diri dari Negara Bagian Rakhine di Myanmar Utara sejak milisi gerilyawan diduga melancarkan aksi pembalasan pada 25 Agustus terhadap pos polisi, kata Juru Bicara PBB Farhan Haq.

Lebih separuh pengungsi yang baru tiba di Bangladesh menetap di Kutupalong Expansion, kata Haq, sebagaimana dilaporkan Xinhua, yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi (21/10/2017). Kamp itu digambarkan sebagai satu lokasi besar tempat mitra bantuan bekerjasama dengan pemerintah untuk meningkatkan akses jalan, prasarana dan layanan dasar.

Kamisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR) mengatakan hampir 7.000 pengungsi telah diterima di Bangladesh setelah mereka menghabiskan waktu empat hari terdampar di dekat perbatasan.

Ribuan orang lagi diduga sedang dalam perjalanan dari Myanmar. Pengungsi paling rentan di antaranya datang dibawa dengan bus dari perbatasan ke satu pusat persinggahan, tempat UNHCR dan mitranya menyediakan makanan, air, pemeriksaan medis dan tempat penampungan sementara, kata Haq.

Badan Anak PBB (UNICEF) menyatakan di sana terdapat kondisi hidup yang menyedihkan dan penyakit yang menular melalui air mengancam lebih dari 320.000 pengungsi anak Rohingya.

Menurut laporan terbaru dari badan PBB tersebut, sebagian besar pengungsi tinggal di permukiman sementara yang berjejalan dengan kondisi yang tidak bersih.

Meskipun ada tambahan upaya bantuan masyarakat yang dipimpin oleh Pemerintah Bangladesh, laporan tersebut juga mengatakan bahwa keperluan dasar kebanyakan anak kecil tidak terpenuhi.

"UNICEF juga menyerukan diakhirinya kekejaman yang ditujukan kepada warga sipil di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, serta agar pelaku kemanusiaan diberi akses segera dan tanpa pengekangan," kata mereka.

Satu konferensi bagi donor yang direncanakan di Jenewa pada Senin diumumkan pada awal pekan ini. Para pejabat mengatakan mereka berharap bisa mengumumkan 434 juta dolar AS untuk membantu pengungsi Rohingya. Sejauh ini, baru 26 persen dari dana yang terpenuhi.

Baca juga artikel terkait ROHINGYA atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yulaika Ramadhani
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani