Menuju konten utama

PAN Munculkan Opsi Airlangga-Zulhas untuk Pilpres 2024

Yandri Susanto mengatakan sejumlah kader PAN menyetujui Zulkifli Hasan diusulkan menjadi cawapres untuk mendampingi siapa saja.

PAN Munculkan Opsi Airlangga-Zulhas untuk Pilpres 2024
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan berbicara pada rapat koordinasi (rakor) wilayah Sulsel PAN di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (3/5/2023). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/tom.

tirto.id - Rapat internal yang menghadirkan sejumlah elite Partai Amanat Nasional (PAN) diwarnai perdebatan ihwal pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden yang akan didukung partai politik berlambang matahari terbit itu pada Pilpres 2024 mendatang. Rapat itu digelar di Kantor DPP PAN, Warung Buncit, Jakarta Selatan, Selasa (23/5/2023) malam.

Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto mengatakan debat sengit untuk memilih capres dan cawapres itu bukan tanpa alasan. Sebab, PAN ingin memilih kandidat yang pas dan berpeluang menang dalam pesta demokrasi lima tahunan itu.

"Intinya itu bagaimana PAN menang dalam pilpres nanti di tahun 2024, sehingga hitung-hitungannya harus tepat dan pas," kata Yandri di Kantor DPP PAN, Jakarta, Selasa (23/5/2023).

Namun, PAN belum menyimpulkan sosok kandidat yang akan dipilih. Sejumlah opsi pun muncul, kata Yandri. Mulai dari opsi menjadikan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebagai calon wakil presiden untuk Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto hingga bahkan Anies Baswedan sebagai opsi terbaru.

Tak hanya itu saja, dalam rapat harian kemarin, juga memunculkan opsi memasangkan Zulkifli Hasan dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebagai calon presidennya.

"Jadi, ada Anies, ada Ganjar, ada Prabowo, kenapa misalkan dari KIB tidak memunculkan nama sendiri? Yaitu Airlangga-Zulhas," tutur Yandri.

Yandri mengatakan sejumlah kader PAN yang hadir menyetujui Zulhas diusulkan menjadi cawapres. Hanya saja, semua itu bergantung di tangan Zulhas selaku ketum.

"Juga banyak peserta rapat tadi, bahkan kalau yang diusulkan itu ketum, semua setuju tadi, pak ketum itu diusung jadi cawapres," tutur Yandri.

Yandri mengatakan pihaknya akan mematangkan pilihan dengan berkomunikasi dengan parpol lain untuk mendaulat capres-cawapres dalam waktu dekat.

"Insya Allah dalam hari-hari ke depan ini, kami akan mematangkan komunikasi dengan di internal partai termasuk dengan komunikasikan dengan partai lain karena PAN tidak mencukupi untuk mengusung karena syarat 20 persen itu harus terpenuhi di KPU," jelas Yandri.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024 atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Politik
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Bayu Septianto