Menuju konten utama

OPEC+ Pangkas Produksi 9,7 Juta Barel Minyak Mentah, ICP Juli Naik

Nilai Indonesia Crude Price (ICP) naik 11,01 dolar AS per barel.

OPEC+ Pangkas Produksi 9,7 Juta Barel Minyak Mentah, ICP Juli Naik
Petugas beraktivitas di area Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Maumere di Sikka, Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (30/7/2018). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

tirto.id - Indonesia Crude Price (ICP) atau harga minyak mentah Indonesia mengalami pembaikan usai negara penghasil minyak atau OPEC+ memangkas produksinya. Jumlah penurunan itu mencapai 9,7 juta barel oil per day (bopd) sampai Juli 2020.

Nilai ICP per Juni 2020 naik 11,01 dolar AS per barel, dari 25,67 per dolar AS per barel menjadi 36,68 dolar AS per barel.

Tidak hanya ICP secara umum, ICP Sumatra Light Crude (SLC) juga mengalami perbaikan 11,60 dolar AS per barel. Dari 27,44 dolar AS per barel menjadi 39,04 dolar AS per barel minyak.

"OPEC+ juga memastikan tingkat kepatuhan para anggotanya dalam mendukung pemangkasan produksi sesuai dengan kuota masing-masing negara," ucap Tim Harga Minyak Indonesia dalam keterangan tertulis di situs Kementerian ESDM, Sabtu (5/7/2020).

Tim harga mencatat di kawasan Asia Pasifik anggota OPEC+ telah menunjukkan kepatuhannya. Pasokan minyak Arab Saudi dan Irak di Asia mengalami penurunan sejalan dengan kesepakatan pemangkasan produksi.

Di samping itu, laporan OPEC Juni 2020 menunjukkan produksi negara Non OPEC tahun 2020 diperkirakan turun 3,8 ribu bopd dibandingkan estimasi Mei 2020 sehingga menjadi 61,8 juta bopd. Negara yang mengalaminya antara lain Rusia, Oman, Meksiko, Kazakhstan dan Azerbaijan.

Kondisi negara non OPEC sedang tak terlalu baik seperti penurunan ekspor minyak mentah yang dialami Rusia pada Juni kemarin. Angkanya mencapai posisi terendah dalam 10 tahun terakhir.

Negara Non OPEC lain seperti Amerika juga mencatat penurunan penggunaan oil rig sebanyak 71 persen atau 690 unit sehingga operasinya hanya tersisa 279 rig. Di sisi lain, Amerika juga mengalami keterbatasan tangka penyimpangan minyak mentah.

Sementara itu, International Energy Agency (IEA) pada laporan Juni 2020 mencatat permintaan minyak mentah 2020 meningkat 500 ribu bopd dari perkiraan Mei 2020 sehingga menjadi 91,7 juta bopd selama 2020.

Peningkatan permintaan ini disumbang oleh naiknya kebutuhan BBM di kota-kota besar dunia yang mulai kembali mencapai permintaan 2019. Belum lagi sebagian negara juga sudah melonggarkan lockdown.

Baca juga artikel terkait HARGA MINYAK MENTAH atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Bisnis
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Gilang Ramadhan