Menuju konten utama

Alasan Pemerintah Belum Turunkan Harga BBM Meski Harga Minyak Turun

Pemerintah mengaku masih melihat perkembangan harga minyak yang kini sangat bergejolak.

Menteri ESDM Arifin Tasrif memaparkan kinerja saat Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (27/1/2020). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/ama.

tirto.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan alasan pemerintah belum menurunkan harga BBM, meski harga minyak dunia kini terus turun. Salah satunya adalah perkiraan harga minyak yang akan rebound pada akhir tahun 2020.

“Diperkirakan harga akan rebound pada 40 dolar AS per barel minyak di akhir tahun, maka kami masih cermati perkembangan terutama di bulan Mei dan Juni 2020,” ucap Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam rapat dengar pendapat Komisi VII DPR RI, Senin (4/5/2020).

Arifin bilang perubahan harga minyak dunia bisa terjadi menyusul komitmen negara pengekspor minyak dunia (OPEC) dan negara produsen lain atau dikenal OPEC+ untuk memangkas produksi minyak. Saat ini, ia mencatat sudah ada target pemangkasan produksi minyak OPEC+ menjadi 9,7 juta barel per hari yang berlaku efektif per Juni 2020.

Lalu, Juli-Desember 2020, pemangkasan produksi menjadi 8 juta barel minyak per hari. Pemangkasan masih berlanjut tahun depan. Mulai Januari 2021-April 2020, produksi minyak OPEC dipangkas 6 juta barel minyak per hari.

“Pemerintah terus memantau perkembangan harga minyak mentah dunia yang masih belum stabil, yang memiliki volatilitas yang tinggi, dan kita juga menunggu pemangkasan produksi OPEC,” ucap Arifin.

Arifin menambahkan, harga BBM di Indonesia sudah turun lebih dulu sebelum pandemi merebak. Pada Januari 2020 saja, ada penurunan harga berkisar Rp 300 - Rp 1.750 per liter untuk bensin RON 92, 95, 98 dan Solar CN 48, 51. Februari pun ada penurunan lagi di kisaran Rp50-300 per liter untuk RON 92, 95 dan 98.

Jika dibandingkan harga bensin negara tetangga di ASEAN, ia mengklaim, harga Indonesia masih cukup kompetitif. Ia mencontohkkan selama Januari-Februari 2020, Indonesia masuk 3 negara dengan harga bensin terendah setelah Malaysia dan Myanmar. Pada April 2020, ia mengakui berbagai negara sudah menurunkan harga tetapi posisi Indonesia masih keempat terendah, klaimnya.

Meski demikian, untuk solar berbeda. Per April 2020, harga minyak solar Indonesia di posisi ke-7, termurah di ASEAN, bergeser dari posisi ke-3 termurah di ASEAN pada Januari 2020.

Baca juga artikel terkait HARGA BBM atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti
-->