Menuju konten utama

Nestapa Kampung Terisolasi di NTT yang Menanti Jalan & Listrik

Kampung Wairbukan, Dusun Wodon, Desa Wairterang, Kecamatan Waigete, Sikka, NTT, hidup dalam keterisolasian.

Nestapa Kampung Terisolasi di NTT yang Menanti Jalan & Listrik
Ketua RT 17 A Kampung Wairbukan, Bapak Hironimus. tirto.id/Mario Sina

tirto.id - Kampung Wairbukan, Dusun Wodon, Desa Wairterang, Kecamatan Waigete, Sikka, NTT, hidup dalam keterisolasian. Kampung yang dihuni 52 kepala keluarga atau 200 jiwa penduduk tersebut, belum mendapatkan akses jalan yang memadai dan penerangan listrik.

Kampung yang terletak di wilayah kawasan hutan lindung Egon Ilonmedo ini jauh dari jalur utama transportasi. Kampung ini hanya bisa diakses dengan berjalan kaki.

Minimnya infrastruktur jalan menyulitkan warga dalam memperoleh kebutuhan pokok, menjual hasil komoditi perkebunan, dan layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan. Fasilitas publik yang tersedia di Kampung Wairbukan hanya posyandu. Sementara fasilitas pendidikan di kampung ini menggunakan bekas bangunan pondok baca yang dibangun oleh mahasiswa KKN IKIP Muhammadiyah Maumere.

“Saat malam tiba, di kampung Wairbukan, kami hanya pakai lampu minyak untuk penerangan. Dengan kondisi keterbatasan ini, anak-anak kesulitan belajar di malam hari,” kata Ketua RT 17 A Kampung Wairbukan, Hironimus kepada kontributor Tirto, Senin (10/03/2025) pagi.

Menurut Hironimus, warga telah lama menantikan akses jalan yang memadai serta penerangan listrik. Sayangnya, hingga hari ini belum menikmati akses jalan dan penerangan listrik.

“Kami ingin kehidupan yang lebih baik, terutama untuk anak-anak kami. Kalau ada jalan dan listrik, kami bisa berkembang maju seperti kampung-kampung lain di Kabupaten Sikka,” keluh Hironimus.

Dia berharap Bupati Sikka, Juventus Prima Yoris Kago, memperbaiki infrastruktur kampung tersebut. Apalagi, Juventus telah mengunjungi kampung tersebut dan mendengarkan secara langsung warga.

“Semoga kami diperhatikan ke depan,” harap Hironimus.

Kampung Terisolir Wairbukan NTT

Bupati Sikka dan tim berjalan kaki pulang dari Kampung Wairbukan. tirto.id/Mario Sina

Jenazah Ditandu Lewati Hutan dengan Jalan Kaki 3 KM

Tokoh Pemuda Desa Wairterang, Ferdy Parera, mengatakan, kampung tersebut tak bisa diakses menggunakan mobil. Dia menyebutkan apabila ada warga yang meninggal dunia, jenazahnya harus ditandu melewati hutan dan sungai sejauh 3 Km.

“Mobil ambulans yang muat jenazah hanya sampai di Kampung Wodon. Kemudian, warga turun dari Wairbukan untuk datang tandu jenazah dalam peti, jalan melewati jalan setapak berbukit, hutan, dan sungai sepanjang 3 Km,” tutur Ferdy.

Ferdy berharap pembangunan akses jalan dan penerangan listrik dapat segera dibangun di kampung tersebut.

Sementara itu, Bupati Sikka, Juventus Prima Yoris Kago dalam dialog dengan warga Wairbukan, berjanji akan membantu mengatasi keterisolasian kampung tersebut.

Menurut Juventus, Kampung Wairbukan berada di dalam kawasan hutan lindung, sehingga perlu dibuat permohonan izin ke Kementerian Kehutanan untuk pembukaan akses jalan.

“Saya tidak janji, hanya saya akan ingat dan memperjuangkan kebutuhan yang telah disampaikan warga Wairbukan,” kata Juventus.

Baca juga artikel terkait NTT atau tulisan lainnya dari Mario Wihelmus PS

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Mario Wihelmus PS
Penulis: Mario Wihelmus PS
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama