tirto.id - Pengamat transportasi, Azas Tigor Nainggolan, menilai kehadiran metromini di DKI Jakarta sudah tidak lagi dibutuhkan.
Alasan dia, karena sekarang sudah ada moda transportasi yang lebih modern serta kondisi metromini yang sudah tidak layak beroperasi.
"Harusnya levelnya [metromini] tuh minimal seperti Trans Jakarta. Jadi metromini yang lama-lama itu diganti atau diremajakan," ujar dia, kepada Tirto, Selasa (30/4/2019).
Ia menilai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum mengakomodir operator-operator metromini, sehingga tak berkembang.
Menurut dia, Gubernur Anies Baswedan perlu punya rencana untuk mengintegrasikan transportasi, memperhatikan juga eksistensi dari metromini.
"Sekarang tidak jelas konsepnya [integrasi metromini], bagaimana memberdayakan kembali metromini yang sudah tidak layak itu," ujar dia.
Ia juga menuturkan, integrasi moda transportrasi Pemprov DKI Jakarta sudah jelas, sehingga peremajaan pada metromini ini ditempuh.
Menurut dia, langkah selanjutnya yang perlu diperhatikan yakni memberdayakan para sopirnya.
"Sopir-sopirnya tetap dipekerjakan, tapi sistemnya tidak lagi membayar setoran. Mereka diberikan gaji," ujar dia.
Hal ini diperlukan agar sopir tidak ugal-ugalan di jalan, karena ditarget setoran. Untuk itu, ia menekankan perlunya konsistensi Gubernur Anies Baswedan dalam mengintegrasikan seluruh moda transportasi di DKI Jakarta sepanjang metromini masih diperlukan.
"Trayeknya [metromini] harus dievaluasi lagi. Disesuaikan dengan skenario integrasi angkutan umum di Jakarta dan sekitarnya," ujar dia.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Zakki Amali