Menuju konten utama

Menyambut Hari Kemenangan Galungan Umat Hindu

Sejumlah Umat Hindu membawa sesajen saat persembahyangan Hari Raya Galungan di Ubud, Bali. Hari kemenangan kebenaran (Dharma) atas kejahatan (Adharma) tersebut dirayakan setiap 6 bulan sekali dengan persembahyangan di tiap-tiap Pura.

Menyambut Hari Kemenangan Galungan Umat Hindu
Sejumlah Umat Hindu membawa sesajen saat persembahyangan Hari Raya Galungan di Ubud, Bali, Rabu (7/9). Hari kemenangan kebenaran (Dharma) atas kejahatan (Adharma) tersebut dirayakan setiap 6 bulan sekali dengan persembahyangan di tiap-tiap Pura. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
2016/09/07/TIRTO-antarafoto-suasana-galungan-bali-070916-nym-2.JPG
Seorang pemuka agama Hindu menyiapkan sarana persembahyangan Hari Raya Galungan di Ubud, Bali, Rabu (7/9). Hari kemenangan kebenaran (Dharma) atas kejahatan (Adharma) tersebut dirayakan setiap 6 bulan sekali dengan persembahyangan di tiap-tiap Pura. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
2016/09/07/TIRTO-antarafoto-suasana-galungan-bali-070916-nym-1.JPG
Sejumlah Umat Hindu membawa sesajen saat persembahyangan Hari Raya Galungan di Ubud, Bali, Rabu (7/9). Hari kemenangan kebenaran (Dharma) atas kejahatan (Adharma) tersebut dirayakan setiap 6 bulan sekali dengan persembahyangan di tiap-tiap Pura. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
2016/09/07/TIRTO-antarafoto-suasana-galungan-bali-070916-nym-3_ratio-16x9.JPG
Sejumlah Umat Hindu membawa sesajen saat persembahyangan Hari Raya Galungan di Ubud, Bali, Rabu (7/9). Hari kemenangan kebenaran (Dharma) atas kejahatan (Adharma) tersebut dirayakan setiap 6 bulan sekali dengan persembahyangan di tiap-tiap Pura. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Sejumlah Umat Hindu membawa sesajen saat persembahyangan Hari Raya Galungan di Ubud, Bali. Hari kemenangan kebenaran (Dharma) atas kejahatan (Adharma) tersebut dirayakan setiap 6 bulan sekali dengan persembahyangan di tiap-tiap Pura.
Baca juga artikel terkait HARI RAYA GALUNGAN atau tulisan lainnya

Editor: Taufik Subarkah