Menuju konten utama

Menteri PUPR: Banyak Villa di Pesisir Banten Langgar Tata Ruang

Banyak villa dan hotel di sepanjang Pantai di Banten yang bangunannya tidak sesuai dengan tata ruang kawasan.

Menteri PUPR: Banyak Villa di Pesisir Banten Langgar Tata Ruang
Petugas dari Basarnas, BNPB, dan relawan melakukan evakuasi di resort Vila Stephanie Pantai Carita, Banten, Senin (24/12/2018). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebut banyak villa dan hotel di sepanjang Pantai di Banten yang bangunannya tidak sesuai dengan tata ruang kawasan.

Padahal, kata dia, harusnya kawasan pantai yang berhadapan dengan Anak Gunung Krakatau dan berpotensi diterjang tsunami dikecualikan untuk hunian maupun penginapan.

"Kalau di aturan 100 meteran [jaraknya dari Pantai]. Kayak di Banten misalnya, sudah enggak boleh dibangun, tapi malah ada villa-villa," ujarnya di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Kamis (27/12/2018).

Hal itulah, kata Basuki, yang menyebabkan banyaknya jumlah korban jiwa akibat tsunami di sepanjang pantai di Banten. Selain itu, puing-puing bangunan yang hancur diterjang tsunami juga membuat akses jalan ke lokasi bencana sulit dijangkau.

"Sehingga akses umum terputus. Akan diatur lagi [tata ruangnya]," tutur Basuki.

Saat ini, Kementerian PUPR berencana merelokasi sejumlah bangunan di sepanjang pantai di Selat Sunda yang potensi kembali diterjang tsunami.

Pemindahan bangunan dan relokasi tersebut, jelas Basuki, bakal dilakukan setelah seluruh proses evakuasi dan pembersihan pasca bencana selesai.

Namun, ia belum bisa memastikan berapa anggaran negara yang dibutuhkan untuk penanggulangan bencana.

"Semua akan diadministrasikan, baru ditagihkan ke BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana)," ucapnya.

Selain itu, Kementerian PUPR juga masih mencari lokasi yang tepat dan aman untuk membangun kembali tempat tinggal para korban yang kehilangan rumah.

"Kalau rumah akan kita bantu bangun tapi harus direlokasi karena cuma 5 meter dari pantai rumahnya, betul-betul di bibir pantai. Bahaya. Persis di Krakatau [depannya]. Biarpun kita telah bikin tanggul pantai di situ," tuturnya.

Basuki menambahkan, saat ini Kementerian PUPR masih perlu menunggu masukan dari kepala daerah di wilayah yang terkena dampak bencana untuk menentukan kapan proses pembangunan dan relokasi itu bakal dimulai.

"Pak bupati sedang mendata, enggak terlalu banyak. Total menurut BNPB kan 600 sekian [bangunan] di Banten dan Lampung," tukasnya.

Baca juga artikel terkait TSUNAMI SELAT SUNDA atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Dhita Koesno