Menuju konten utama

Mentan Syahrul Ungkap Strategi Tingkatkan Produksi Jagung Nasional

Langkah pertama yang akan dilakukan yaitu mendorong program penanaman jagung di wilayah Papua Barat, NTT, Maluku Utara dan Kalimantan Utara.

Mentan Syahrul Ungkap Strategi Tingkatkan Produksi Jagung Nasional
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (tengah) didampingi Wakil Bupati Aceh Besar Husaini A Wahab (kiri) berbincang dengan petani saat meninjau lahan pertanian di area persawahan Desa Blang Miro, Simpang Tiga, Aceh Besar, Aceh, Jumat (4/3/2022). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/wsj.

tirto.id - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pemerintah saat ini tengah berupaya untuk meningkatkan kuota produksi jagung nasional. Langkah pertama yang akan dilakukan yaitu mendorong program penanaman jagung di wilayah Papua Barat, NTT, Maluku Utara dan Kalimantan Utara.

Diketahui, total luas area yang akan ditanam nantinya mencapai 141.000 hektare dan 86.000 diantaranya merupakan lahan baru. "Hari ini kami dapat kepastian dari Bapak Presiden untuk melakukan upaya-upaya peningkatan produksi dari hulu, pasca panen sampai dengan offteker atau marketnya," jelas dia, Senin (1/8/2022).

Syahrul menjelaskan, semua lahan intensifikasi maupun lahan ekstensifikasi akan dilakukan pengolahan secara maksimal. Pihaknya akan mempersiapkan berbagai perlengkapan seperti mesin dryer, alat tanam maupun alat panen.

"Sehingga toksin dan lain-lain bisa dikurangi sampai kadar air yang tadinya di atas 20 bisa jadi 14. Dengan begitu produksi kita sangat layak untuk di market atau di industrikan," jelas dia.

Sejauh ini Syahrul mengklaim kuota produksi jagung nasional sudah meningkat. Berdasarkan data Kementan dalam tiga tahun terakhir Indonesia mampu mencukupi kebutuhannya sendiri.

"Saya ingin sampaikan bahwa bukan hanya beras sebenarnya kita sudah tidak impor tetapi juga jagung. Kecuali yang berkaitan dengan kebutuhan industri termasuk pemanis dan lain-lain," kata dia.

Syahrul mengatakan, dari perhitungan yang ada kebutuhan jagung sejauh ini mencapai 14,7 juta pertahun. Angka tersebut cukup baik karena produksi yang ada mencapai 18 juta sehingga Indonesia masih memiliki surplus sekitar 4 juta.

"Dalam 100 hari ke depan, kalau kita mau kerja keras termasuk untuk mempersiapkan kelompok-kelompok tani dan lahan-lahan intensifikasi maupun ekstensifikasi kita akan berhasil. Dalam satu dua minggu akan kami siapkan," terang dia.

Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa saat ini harga jagung di pasar global mencapai 335 dolar AS per ton atau setara dengan Rp 5.000 per kg.

Oleh karena itu Menko Airlangga berharap produksi jagung dapat ditingkatkan dengan penggunaan bibit unggul seperti varietas pertiwi 3, F1, PC, NK perkasa, singa, bima, dahsyat dan varietas P36.

"Artinya berbasis hibrida nasional. Yang pasti Bapak Presiden memberi perhatian pada penggunaan alsintan baik dryer mapun alat lainya," katanya.

Baca juga artikel terkait PRODUKSI JAGUNG atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Anggun P Situmorang