Menuju konten utama

Mentan Amran Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Iduladha

Andi juga menjamin stok beras di Indonesia aman sehingga tidak perlu impor.

Mentan Amran Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Iduladha
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (tengah) didampingi Pj Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin (kiri) melihat kualitas jagung pada pelepasan pengiriman jagung di Pelabuhan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo, Rabu (29/5/2024). ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/wpa.

tirto.id - Menteri Pertanian, Andi Amran, menjamin stok pangan jelang pelaksanaan Iduladha. Hal tersebut juga dilaporkan Andi kepada Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (11/6/2024).

"Kurban aman. Itu kita bicarakan tadi fokus pada pangan tapi stoknya aman," kata Amran di Istana Kepresidenan, Selasa (11/6/2024).

Amran juga menjamin stok beras di Indonesia aman sehingga tidak perlu impor. Menurutnya Tanah Air selama kepemimpinan Jokowi telah melakukan swasembada beras hingga tiga kali.

Sementara itu, Amran juga menjelaskan kondisi iklim di Tanah Air yang tidak menentu yang dapat mempengaruhi ketahanan pangan. Walaupun begitu, impor beras masih terbuka bagi Kementerian Pertanian. Namun dia menjanjikan akan melakukan koordinasi lintas kementerian dan memperhatikan setiap detailnya.

"Nanti kami diskusi detail dan koordinasi," kata Amran.

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi juga menanyakan kapan puncak kemarau di Tanah Air. Lalu, Andi menjelaskan puncaknya yaitu pada Agustus, September, Oktober. Kemudian November biasanya sudah ada hujan dan tiga bulan tersebut merupakan hal kritis.

Sebab itu, Andi memberikan solusi kepada Jokowi untuk memacu produksi pertanian di kala kondisi yang tidak menentu itu adalah melakukan pompanisasi.

"Kami fokus menyelesaikan pompanisasi kemudian kita ekstensifikasi, intensifikasi di dalam negeri. Dulu kita pernah swasembada tiga kali, tahun 2017,2019, dan 2020," kata Amran.

Selain melaporkan kondisi pangan Indonesia yang terjamin stoknya, Andi juga melaporkan pihaknya tengah melakukan refocusing anggaran untuk dialihkan menjadi pembelian pompa. Dia menjelaskan pembelian pompa dilakukan untuk mengairi sawah akibat El Nino yang belum berakhir dan masuk ke peralihan musim kemarau.

"Kami sudah lakukan sejak bulan Maret solusi cepat untuk tangani kondisi El Nino dan kekeringan ini adalah pompanisasi, kami laporkan Pak kami sudah refocusing anggaran untuk beli pompa," kata Amran.

Nilai anggaran yang di-refocusing dan diperuntukkan untuk pembelian pompa, benih dan alat mesin pertanian mencapai Rp 7 triliun. Andi menuturkan jumlah tersebut hasil akumulasi dari anggaran yang tidak memberikan dampak signifikan kepada produksi jagung dan padi.

"Jadi semua anggaran yang tidak memberikan dampak signifikan pada produksi padi jagung komoditas strategis kita itu kami pindahkan kami alihkan ke pangan strategis, yaitu Rp 7 triliun," kata Amran.

Andi menambahkan saat ini realisasi pompa mencapai 70 persen tersisa 30 persen yang saat ini masih dikejar oleh Kementerian Pertanian. Dia berharap pompa dan alat pertanian yang telah dibagikan dapat memitigasi risiko kekeringan yang diprediksi akan terjadi pada Agustus hingga Oktober.

"Kalau ini terpasang semua mudah-mudahan bisa memitigasi risiko kekeringan. Jadi beliau (Presiden Joko Widodo) perintahkan segera selesaikan yang 30 persen sebelum Agustus bisa selesai," kata Amran.

Baca juga artikel terkait IDUL ADHA 2024 atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Flash news
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Intan Umbari Prihatin