tirto.id - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan temuan kasus varian COVID-19 B117 yang ada di Indonesia tidak hanya berasal dari impor negara lain, namun juga telah terjadi transmisi lokal. Hal ini ia ungkapkan saat rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Senin (15/3/2021).
"Dua di antaranya berasal dari Saudi Arabia dan juga sudah ada yang berasal dari transmisi lokal," kata Menkes Budi.
Dua kasus asal Saudi Arabia atau Arab Saudi yang dimaksud Budi merupakan pekerja migran asal Karawang, Jawa Barat yang diumumkan pemerintah pada 2 Maret 2021 lalu terkonfirmasi B117. Dua kasus itu masing-masing berasal dari pengambilan sampel swab pada 4 dan 7 Februari 2021.
Kemudian empat tambahan lainnya diumumkan Budi pada Senin 8 Maret 2021. Masing-masing ada di Palembang, Sumatera Selatan dari hasil pengambilan sampel pasien positif COVID-19 pada 11 Januari 2021. Kemudian di Kalimantan Selatan hasil pengambilan sampel 6 Januari 2021.
Dua lagi yakni di Balikpapan, Kalimantan Timur hasil dari pengambilan sampel 12 Februari 2021, kemudian di Medan, Sumatra Utara hasil pengambilan sampel pada 28 Januari 2021.
Temuan kasus terkonfirmasi B117 sekaligus adanya kasus transmisi lokal pada varian yang berasal dari Inggris itu Kemenkes, kata Budi, telah melalukan tindak lanjut.
"Kami sudah menindaklanjuti untuk tracing-nya dan alhamdulillah sampai sekarang semuanya masih negatif. Sekarang kami akan terus memperbanyak dan memperketat whole genome sequencing (WGS) ini dengan memanfaatkan seluruh jaringan lab," kata Budi.
Berdasarkan data terbaru Senin (15/3/2021) varian COVID-19 B117 kembali ditemukan di Indonesia. Total kini sudah ada tujuh temuan di Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.
Temuan terbaru diunggah pada 14 Maret 2020 ke laman Global Initiative for Sharing All Influenza Data (GISAID), inisiatif sains global dan sumber utama yang menyediakan akses terbuka ke data genom virus influenza dan Corona yang bertanggung jawab atas pandemi COVID-19.
"Kemarin dilaporkan oleh Balitbangkes Kemenkes ada tambahan satu [terkonfirmasi B117]. Disebutkan seorang traveler, dari mana pasiennya itu belum ada keterangan," kata Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Soebandrio kepada Tirto, Senin (15/3/2021).
Satu tambahan terkonfirmasi B117 itu tercatat lokasi di Jakarta, namun ia belum bisa memastikan asal usul pasien yang terkonfirmasi. Yang jelas, kata Amin, sampel yang diperiksa pada pasien itu tercatat pada 8 Februari 2021.
"Jadi total ada tujuh. Selama ini semuanya dilaporkan Balitbangkes yang memang menerima [laporan WGS] dari seluruh Indonesia termasuk dari bandara dan pelabuhan," ujarnya.
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Abdul Aziz