Menuju konten utama
Pemilu Serentak 2024

Menilik Peluang Golkar Bajak Ganjar Pranowo demi Efek Ekor Jas

Pangi mengamini survei SMRC bila kepindahan Ganjar Pranowo ke partai lain dapat mengerek elektabilitas secara signifikan.

Menilik Peluang Golkar Bajak Ganjar Pranowo demi Efek Ekor Jas
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (tengah) berfoto bersama perangkat desa saat menghadiri peluncuran Program Desa Antikorupsi di Desa Pakkatto, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa (7/6/2022). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/tom.

tirto.id - Elektabilitas PDIP jelang Pemilu 2024 bergantung pada posisi Ganjar Pranowo, berdasarkan hasil survei SMRC. Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani menyebut, Ganjar dapat membuat suara PDIP merosot bila dirinya tidak dijadikan bakal capres di pemilu mendatang. Suara PDIP berpotensi tergerus bila gubernur Jawa Tengah itu justru diusung partai lain.

Saiful Mujani menjelaskan, parpol yang paling memungkinkan untuk menjadi tempat Ganjar Pranowo berlabuh adalah Partai Golkar dengan perangkat Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PAN dan PPP.

“Yang tadinya PDIP itu almost untouchable, hampir tak bisa disentuh. Tapi begitu Ganjar pergi ke Golkar, berbondong-bondong (pendukungnya) ikut. Membuat PDI Perjuangan seimbang dengan Gerindra. Bahkan Gerindra ada sedikit di atas. Dan seimbang dengan Golkar,” kata Saiful Mujani dalam presentasinya yang ditayangkan di kanal Youtube SMRC TV pada Kamis (17/11/2022).

Apabila dibandingkan dengan Ganjar, suara Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto berada di posisi yang tidak menguntungkan. Ketika nama Airlangga dimasukkan sebagai variabel bakal capres yang diusung Golkar, posisi pemilih partai dalam 3 besar tetap tidak berubah.

Hasilnya, Partai Golkar dipilih oleh 13 persen responden. Partai Golkar kalah dari PDIP yang dipilih oleh 26 persen responden, dan Gerindra sebanyak 14 persen.

“Airlangga tidak punya pengaruh mau positif maupun negatif karena dia tidak punya efek positif, tapi tidak juga membuat suara Golkar turun,” kata Saiful Mujani.

Menanggapi survei tersebut, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia menganggap, hasil survei SMRC hanya menjadi pembanding dan second opinion dalam proses pengambilan keputusan. Namun dirinya meyakinkan bahwa pilihan nama capres di internal partainya masih tetap Airlangga Hartarto.

“Kalau kami melihat hasil survei preferensi masyarakat Golkar menunjukkan 42 persen masih memilih Pak Airlangga," kata Doli.

Doli Kurnia tak menampik bahwa basis pemilih Golkar dengan Ganjar Pranowo memiliki kesamaan, yaitu dari kalangan masyarakat tradisional. Namun, dia menambahkan bahwa Golkar di kalangan masyarakat tradisional karena mereka lebih dulu muncul dibandingkan partai lainnya, bukan semata karena sama-sama memilih Ganjar.

“Besok kami sudah ulang tahun ke-60 di 2024. Kami punya sejarah panjang di Indonesia dan kami memang memiliki basis konstituen yang kuat sehingga itu menjadi basis tradisional Partai Golkar," ujarnya.

Doli menyebut tidak ingin hanya berkutat pada pemilih tradisional, tapi juga akan berekspansi kepada pemilih muda terutama milenial di Pemilu 2024. Sehingga dirinya tidak ingin pemilih Partai Golkar dilekatkan dengan Ganjar yang notabene adalah kader PDIP.

“Jadi itu dua hal yang berbeda,” kata dia.

Jokowi dan Ganjar Olahraga Bareng di CFD Solo

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendampingi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berserta istri Iriana Joko Widodo dan sejumlah menteri, jalan sehat di kawasan car free day (CFD) Solo, Minggu (7/8/2022). (FOTO/jatengprov.go.id)

Sementara itu, Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul tidak ingin berkomentar banyak perihal hasil survei SMRC. Dia tidak ingin melangkahi titah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri soal kebijakan penentuan capres.

Selain itu, Pacul juga akan membuat survei sendiri yang menurutnya lebih kredibel sebagai bentuk pembanding atas hasil survei SMRC tersebut.

“Ya nanti kami juga akan buat survei sendiri," katanya.

Benarkah Posisi Ganjar Dapat Mengerek Suara Golkar di Pemilu 2024?

Elektabilitas PDIP yang dikhawatirkan merosot karena melepas Ganjar tak hanya disampaikan SMRC, namun juga lembaga lain, seperti Voxpol Center. CEO & Founder Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago berkata, PDIP akan berada di klasemen bawah bila memaksakan nama bakal capres selain Ganjar di Pilpres 2024.

“PDI-Perjuangan akan terlempar dari persaingan jika tidak mengusung Ganjar dan memaksakan Puan Maharani sebagai calon presiden yang dalam survei ini namanya selalu paling buncit jika maju sebagai calon presiden atau calon wakil presiden sekalipun," kata Pangi dalam acara rilis survei di Hotel Alia, Jakarta pada Jumat (18/11/2022).

SILATURAHMI KOALISI INDONESIA BERSATU

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) bersama Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kiri) dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa (kanan) menandatangani nota kesepahaman dibentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) pada acara silaturahmi di Plataran Senayan, Jakarta, Sabtu (4/6/2022). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww.

Pangi mengamini hasil survei SMRC bila kepindahan Ganjar ke partai lain dapat mengerek elektabilitas secara signifikan. Terutama sosok Ganjar sangat diidentikkan sebagai bakal capres yang dapat melanjutkan estafet kepemimpinan Jokowi.

“Meskipun pemilih Ganjar dan PDIP cenderung loyal sehingga tidak berdampak signifikan terhadap elektabilitas partai, namun PDIP akan kehilangan kesempatan untuk melanjutkan kepemimpinan Joko Widodo jika memaksakan untuk tetap mengusung Puan Maharani," terangnya.

Meski demikian, elektabilitas Ganjar di Golkar masih rendah, kata Pangi. Hasil surveinya mencatat pemilih Golkar yang memilih Ganjar hanya 5,7 persen. Suara terbesar masih berada dalam PDIP sebagai pemilih Ganjar yang dinilai loyal baik ke partai maupun ke Ganjar.

Selain itu, kata Pangi, Golkar sudah menetapkan Airlangga Hartarto sebagai bakal capres dan ada mekanisme musyawarah di level KIB bersama PAN dan PPP. Sehingga nama Ganjar tidak bisa langsung menguat dalam Golkar.

“Pemilih Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto cenderung lebih loyal dibandingkan pemilih Anies Rasyid Baswedan," ujarnya.

Sebaliknya, Pendiri Lembaga Survei Kedai Kopi, Hendri Satrio menjelaskan, sosok Ganjar bukan menjadi alasan utama sebagai efek ekor jas Partai Golkar. Menurutnya Golkar sudah matang dalam berpolitik sehingga suaranya dalam pemilu selalu ditopang oleh kader internal.

“Walaupun suara Pak Airlangga tidak signifikan dalam menjadi efek ekor jas, namun masih bisa dibantu oleh kader Golkar lain yang sudah matang dalam berpolitik. Tanpa harus ada Ganjar, Golkar masih bisa berdiri secara mandiri untuk memenangkan kontestasi,” kata dia.

PERTEMUAN AIRLANGGA HARTARTO DENGAN RELAWAN JOKOWI

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (ketujuh kiri), Ketua Umum Relawan Pro Jokowi Budi Arie Setiadi (kedelapan kiri) berfoto bersama jajaran pengrus masing masing usai mereka melakukan pertemuan, di Kantor DPP Partai Golkar, di Jakarta, Senin (7/11/2022). ANTARA FOTO/Fauzan/hp.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024 atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Abdul Aziz