Menuju konten utama

Mengenal Silent Treatment, Perilaku Mengabaikan yang Menyakitkan

Silent treatment bisa menyebabkan gangguan psikis dan perasaan tidak nyaman dengan pasangan.

Mengenal Silent Treatment, Perilaku Mengabaikan yang Menyakitkan
Ilustrasi foto relasi pasangan yang berjarak. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Dalam hubungan berpacaran, pertengkaran adalah suatu hal yang serimg terjadi. Penyebabnya bisa berbagai faktor, seperti beda pendapat, prinsip, cemburu, atau bahkan karena perselingkuhan.

Beberapa kasus, juga ditemukan pertengkaran antara sepasang kekasih yang saling menyalahkan satu sama lain atau bahkan hanya untuk merasa menang sendiri. Salah satunya yaitu dengan melakukan "silent treatment".

Melansir dari Life Hack, "silent treatment" ini bisa dikatakan sebagai metode untuk memberi hukuman secara psikologis dengan mengabaikan orang lain, baik dalam hubungan pacaran, keluarga, maupun pertemanan, yang seolah memperlihatkan sikap tidak peduli pada seseorang dan bahkan hal yang lebih buruk dari itu.

Terkadang hal ini dilakukan bukan tanpa alasan, seperti ingin menyalahkan pasangan atas kesalahan yang dilakukan dengan dalih untuk melampiaskan masalah tersebut agar cepat selesai atau hanya sekedar melampiaskan perasaan kepada pasangan.

Selain itu, tindakan ini juga biasanya dilakukan hanya sekadar untuk memberi pelajaran kepada pasangan atas kesalahannya atau tidak menghargai dan tidak ingin tahu tentang perasaan pasangan.

Hal ini membuat seseorang mengambil alih situasi untuk melakukan play victim atau berpura-pura tidak tahu tentang masalah yang terjadi, sehingga menganggap perasaan pasangan tidak masuk akal, yang kemudian berdampak pada perasaan yang menjadi tidak menentu.

Meskipun pada akhirnya setiap orang menerima perlakuan tersebut dengan perasaan yang berbeda, namun hal itu tidak menutup kemungkinan akan membuat seseorang mengalami depresi, marah dan frustasi, serta perasaan gelisah, terisolasi dan merasa ditolak dengan adanya rasa bersalah, kesepian, dan putus asa.

Bahkan, perilaku ini memungkinkan juga terbentuknya rasa pengkhianatan yang muncul karena merasa tidak dihargai, tidak dicintai, tidak layak dan tidak penting.

"silent treatment" juga akan membuat pasangan menderita sakit secara psikis, seperti memikirkan secara terus menerus atas tindakan yang diberikan, termasuk merasa bersalah atas pengabaian yang telah dilakukan.

Selain itu, "silent treatment" juga akan memengaruhi lapisan otak, anterior cingulate, yang berfungsi untuk mendeteksi rasa sakit yang diterima dan menimbulkan rasa tidak nyaman seperti sakit kepala, insomnia, gangguan kecemasan dan kelelahan.

Mengabaikan pasangan juga dapat mengubah sikap, seperti Dia akan mulai meragukan dirinya dan menjadi sangat emosional.

Jika perlakuan seperti itu terus menerus terjadi, hubungan mungkin tidak akan bertahan dan menjadi tidak sehat, karena pada akhirnya hanya akan mementingkan diri sendiri daripada perasaan orang lain.

Melansir dari Pairedlife, yang terpenting dalam permasalahan ini bukan lah diam, mengabaikan atau menyalahkan orang lain, tetapi memberikan ruang untuk saling intropeksi diri, saling mendengarkan dan memaafkan, serta menciptakan komunikasi yang efektif bukan hanya mementingkan kemauan sendiri.

Infografik SC Silent Treatment

Infografik SC Silent Treatment. tirto.id/Fuad

Baca juga artikel terkait SILENT TREATMENT atau tulisan lainnya

tirto.id - Kesehatan
Editor: Yandri Daniel Damaledo