Menuju konten utama

Mengenal Alfabet Fonetik 'Alfa, Bravo, Charlie' dan Fungsinya

Alfabet fonetik "alfa, bravo, charlie, delta, echo" beda dengan alfabet fonetik internasional. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini! 

Mengenal Alfabet Fonetik 'Alfa, Bravo, Charlie' dan Fungsinya
Ilustrasi Alphabet. foto/istockphoto

tirto.id - Alfabet fonetik merupakan sistem penting yang dapat membantu memastikan komunikasi lebih jelas dan akurat dalam berbagai situasi. Dalam situasi kritis, seperti operasi militer, penerbangan, dan berbagai aktivitas kedaruratan, pemakaian alfabet fonetik mengurangi risiko kesalahan komunikasi yang dapat berakibat fatal.

Alfabet fonetik terdiri atas 26 kode yang disesuaikan dengan 26 huruf abjad Inggris, yang dimulai dari kata Alfa. Alfabet fonetik sering disebut sebagai Alfabet Ejaan Radio Telefoni Internasional (The International Radiotelephony Spelling Alphabet).

Kumpulan kode kede itu juga populer disebut Alfabet Fonetik NATO karena dipakai dalam komunikasi organisasi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara. Sebutan lazim yang lainnya untuk kode Alfa, Bravo, Charlie hingga Zulu ialah Alfabet Fonetik ICAO (International Civil Aviation Organization) dan Alfabet Fonetik ITU (International Telecommunication Union).

Apa Itu Alfabet Fonetik?

Alfabet fonetik adalah sistem simbol yang dipakai untuk merepresentasikan bunyi-bunyi bahasa secara akurat. Dalam bahasa Indonesia, alfabet adalah abjad. Sementara fonetik ialah bidang linguistik tentang pengucapan (penghasilan) bunyi ujar.

Berbeda dengan alfabet biasa yang digunakan buat menuliskan kata-kata, alfabet fonetik dirancang untuk menunjukkan pengucapan yang benar dari setiap huruf kata. Akurasi itu amat dibutuhkan dalam komunikasi yang memerlukan nir kesalahan, seperti saat operasi militer, aktivitas penerbangan, navigasi maritim, dan lain sebagainya.

Namun, alfabet fonetik 'Alfa, Beta, Charlie' berbeda dengan alfabet fonetik internasional. Sekalipun menyandang nama 'fonetik', alfabet fonetik NATO tidak bersifat fonetik dalam arti sistem transkripsi fonetik sebagaimana Alfabet Fonetik Internasional.

Apa Saja Alfabet Fonetik NATO?

Alfabet Fonetik NATO terdiri dari 26 kata mewakili huruf alfabet Inggris. Berikut 26 alfabet fonetik NATO beserta ejaan pengucapannya:

HurufAlfabet Fonetik
AAlfa
BBravo
CCharlie
DDelta
EEcho
FFoxtrot
GGolf
HHotel
IIndia
JJuliett
KKilo
LLima
MMike
NNovember
OOscar
PPapa
QQuebec
RRomeo
SSierra
TTango
UUniform
VVictor
WWhiskey
XX-ray
YYankee
ZZulu

Apa Fungsi Alfabet Fonetik?

Banyak kegunaan alfabet fonetik. Sejumlah fungsi utama alfabet fonetik adalahn sebagai berikut:

1. Mencegah Kesalahan dalam Komunikasi

Dalam komunikasi suara, terutama melalui radio atau telepon, kesalahan pengucapan dapat berakibat fatal. Kata-kata lengkap dalam alfabet fonetik membantu meminimalisir kesalahan dengan memberikan pengucapan yang jelas dan mudah dipahami untuk setiap huruf.

2. Meningkatkan Kejelasan

Alfabet fonetik memastikan bahwa setiap orang memahami kata atau frasa dengan cara yang sama, terlepas dari aksen atau dialek mereka.

3. Memudahkan Ejaan

Alfabet fonetik dapat membantu mengeja kata-kata yang sulit atau tidak biasa dengan cara yang mudah dipahami.

Sejarah Alfabet Fonetik

Alfabet fonetik pertama kali dikembangkan pada akhir abad 19 sebagai respons terhadap meningkatnya kebutuhan untuk komunikasi yang jelas dan akurat di kancah internasional.

Alfabet Fonetik Internasional (IPA) lalu diciptakan pada tahun 1886 oleh Asosiasi Fonetik Internasional untuk menjadi standar global untuk transkripsi fonetik.

Seiring waktu, berbagai alfabet fonetik lainnya dikembangkan untuk tujuan tertentu, seperti Alfabet Fonetik NATO yang digunakan oleh militer dan Alfabet Fonetik Penerbangan yang digunakan dalam komunikasi penerbangan.

Perjalanan alfabet fonetik NATO dimulai pada tahun 1920-an, ketika Persatuan Telekomunikasi Internasional (ITU) merumuskan alfabet fonetik pertama. Saat itu, alfabet ini masih menggunakan nama geografis untuk setiap huruf, seperti Amsterdam, Baltimore, Casablanca, dan Denmark.

Pada tahun 1941, di tengah gejolak Perang Dunia II, Angkatan Darat dan Angkatan Laut Amerika Serikat menciptakan alfabet fonetik mereka sendiri, yang dikenal sebagai "Able Baker". Alfabet ini menggunakan kata-kata dan nama sehari-hari yang lebih pendek dan mudah dipahami, seperti Able, Baker, Charlie, Dog, Easy, Fox, dan seterusnya.

Sepuluh tahun kemudian, Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) menyadari perlunya alfabet fonetik yang lebih universal, yang tidak terlalu berpusat pada bahasa Inggris.

Mereka merevisi alfabet Able Baker, menggunakan kata-kata bahasa Inggris yang dianggap lebih mudah dipahami secara global, seperti Alfa (bukan "Alpha"), Bravo, Coca, Delta, dan lain-lain.

Pada tahun 1956, sekutu NATO memutuskan untuk mengadopsi satu alfabet fonetik standar untuk digunakan oleh semua anggotanya. Alfabet ini didasarkan pada versi IATA, dengan beberapa perubahan kecil pada beberapa huruf.

Perbedaan Alfabet Fonetik NATO dan Internasional

Namun, perlu diketahui bahwa ada dua jenis alfabet fonetik yang sering digunakan, yaitu Alfabet Fonetik NATO dan Alfabet Fonetik Internasional (API).

Alfabet fonetik NATO memiliki beberapa perbedaan mendasar dengan alfabet fonetik lainnya, seperti Alfabet Fonetik Internasional (API):

1. Penggunaan Kata Lengkap

Perbedaan utama terletak pada penggunaan kata lengkap untuk mewakili setiap huruf. Alfabet fonetik NATO menggunakan kata-kata seperti "Alfa" untuk A, "Bravo" untuk B, dan seterusnya. Sebaliknya, API menggunakan simbol fonetik yang lebih abstrak, seperti [a] untuk A, [b] untuk B, dan seterusnya.

2. Tujuan Penggunaan

Alfabet fonetik NATO dirancang khusus untuk komunikasi lisan dalam situasi di mana kejelasan dan akurasi sangat penting, seperti dalam operasi militer dan penerbangan. API, di sisi lain, memiliki tujuan yang lebih luas, yaitu untuk mewakili bunyi bahasa secara akurat dalam berbagai konteks, termasuk penelitian linguistik, pengajaran bahasa, dan transkripsi teks.

3. Cakupan

Alfabet fonetik NATO hanya mencakup 26 huruf alfabet Inggris. API, di sisi lain, memiliki lebih dari 100 simbol fonetik untuk mewakili berbagai macam bunyi bahasa di seluruh dunia.

4. Kesederhanaan

Alfabet fonetik NATO umumnya dianggap lebih mudah dipahami dan digunakan dibandingkan API, terutama bagi orang yang tidak memiliki latar belakang linguistik. Hal ini karena penggunaan kata-kata lengkap yang lebih familiar dan mudah diingat.

5. Standarisasi

Alfabet fonetik NATO adalah sistem yang distandarisasi dan disetujui oleh NATO, yang berarti penggunaannya konsisten di seluruh organisasi. API, meskipun memiliki struktur yang lebih kompleks, tidak memiliki otoritas pusat yang menyetujui dan memantau penggunaannya.

Baca juga artikel terkait KODE atau tulisan lainnya dari Ruhma Syifwatul Jinan

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ruhma Syifwatul Jinan
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Addi M Idhom