Menuju konten utama
Kebutuhan Pangan

Mendag Zulhas Klaim Indonesia Tidak Impor Telur Seperti Kata DPR

Mendag Zulhas klaim saat ini Indonesia tidak melakukan impor telur ayam sebagaimana disebut oleh anggota DPR RI.

Mendag Zulhas Klaim Indonesia Tidak Impor Telur Seperti Kata DPR
Pedagang memilihkan telur ayam atas permintaan pembeli di Pasar Induk Rau Kota Serang, Banten, Rabu (17/5/2023). ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/foc.

tirto.id - Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas mengklaim saat ini Indonesia tidak melakukan impor telur ayam sebagaimana disebut oleh anggota DPR RI. Zulhas juga memastikan dalam waktu dekat harga telur stabil kembali.

“Tidak ada itu impor telur,” kata Zulhas saat ditemui di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Kamis (15/6/2023)

Soal harga telur yang naik menjelang Iduladha, Zulhas mengatakan, mudah-mudahan dalam dua minggu mendatang harga telur dan daging ayam kembali stabil. Sebab, beberapa waktu lalu ia menyebut harga ayam masih terlalu murah.

“Mudah-mudahan dua minggu lagi harganya stabil. Karena pada kemarin itu harga ayam terlalu murah, untuk sampai lebaran itu harganya Rp34 ribu sampai Rp33 ribu. Padahal, kalau mau survive harganya itu harus Rp36, Rp37, Rp38 ribu. Telur kalau mau untung itu Rp28 ribu, dijual Rp25 artinya cutting,” ungkapnya.

“Ayamnya induk sudah dijual saja, agar harganya naik. Telurnya kurang, harganya naik, kan. Juga begitu termasuk ayam, belum menetas saja sudah dipecahin dan itu namanya di-cutting," lanjutnya.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo. Ia menepis kabar adanya impor telur ayam yang dilakukan pemerintah. Dia juga meminta kepada DPR untuk mengecek kembali mengenai impor tersebut.

“Setahu saya kita tidak impor telur, tolong dicek apakah telur atau tepung telur untuk industri," ucap Arief saat dihubungi reporter Tirto, Kamis (15/6/2023).

Anggota Komisi IV DPR, Dwita Ria Gunadi sebelumnya meminta Kementerian Pertanian terbuka mengenai impor telur unggas. DPR mempertanyakan urgensi impor telur di tengah harga telur yang tergolong mahal.

Dwita menjabarkan, merujuk pada data BPS, Indonesia telah impor telur unggas sebanyak 165.234 kilogram (kg) pada Februari 2023.

“Mengenai impor telur unggas, BPS mencatat Indonesia masih impor telur unggas sebanyak 165.234 kilogram pada Februari 2023,” kata dia dalam rapat kerja dengan Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional, dan Perum Bulog, Selasa (13/6/2023).

Anggota DPR dari Fraksi Gerindra itu kemudian meminta data impor lengkap dari pemerintah. Tidak hanya itu, Kementerian Pertanian juga diminta menunjukkan data kebutuhan telur Indonesia.

“Oleh sebab itu, kami meminta data impor telur selama 2022 dan semester 2023 dan meminta penjelasan berapa ketersediaan telur dalam negeri agar tidak terjadi impor telur unggas," ungkap Dwita.

Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang hadir dalam rapat memilih memberikan jawaban secara tertulis kepada DPR. Mengutip data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga telur ayam rerata mencapai Rp31.800 per kg.

Baca juga artikel terkait TELUR AYAM atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Abdul Aziz