Menuju konten utama

Menaker Buka Suara Soal Isu PHK Tokopedia dan Industri Tekstil

Ida menekankan kepada Tokopedia dan perusahaan manapun untuk mengambil PHK sebagai jalan terakhir penyelesaian masalah yang mendera perusahaan.

Menaker Buka Suara Soal Isu PHK Tokopedia dan Industri Tekstil
Mentri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah pada pembukaan kegiatan Evaluasi Program Desmogratif. foto/Biro Humas Kemnaker

tirto.id - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziah, buka suara soal isu rencana Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) PT Tokopedia kepada sekitar 450 karyawan. Menurut Ida, pihaknya sama sekali belum mendapatkan laporan dari manajemen Tokopedia soal rencana PHK tersebut.

“Belum ada laporan [dari Tokopedia],” katanya kepada wartawan saat ditemui di Komplek Parlemen, Kamis (13/6/2024).

Meski belum dapat memastikan kebenaran isu tersebut, Ida menekankan kepada Tokopedia maupun perusahaan manapun, termasuk industri tekstil yang sedang mengalami tekanan, untuk mengambil PHK sebagai jalan terakhir penyelesaian masalah yang mendera perusahaan.

Namun, jika masalah tidak kunjung menemui titik terang dan perusahaan terpaksa melakukan PHK, Ida menegaskan kepada para pengusaha untuk memastikan bahwa hak-hak para karyawan yang terdampak terpenuhi.

“Jika terpaksa harus lakukan PHK, maka kita minta dipastikan hak-hak pekerja diberikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Itu yang terus kita lakukan,” tegasnya.

Ida tidak menampik selama ini banyak perusahaan di sektor pertekstilan atau sektor lainnya yang bakal melakukan PHK massal. Namun, tidak sedikit perusahaan yang mengurungkan niat untuk melakukan pengurangan karyawan setelah menjalani mediasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan.

“Tidak sedikit ya, perusahaan yang akan ada tanda-tanda mengalami PHK, mereka konsultasi, baik manajemennya maupun yang mewakili pekerja. Dan alhamdulillah berakhir dengan kesepakatan dan tidak jadi melakukan PHK,” ujarnya.

Selain sektor pertekstilan, sektor-sektor lain yang saat ini sedang mengalami tekanan akibat permintaan yang lesu juga berpotensi mengalami gelombang PHK.

Menurut Ida, kondisi ekonomi global yang masih sangat fluktuatif membuat banyak perusahaan harus mengurangi produksi, yang pada akhirnya bisa juga menurunkan produktivitas tenaga kerja.

“Hal-hal begitu yang harus terus kita lakukan dialog untuk dicarikan jalan keluar,” lanjut Ida.

Sementara itu, isu soal rencana PHK karyawan Tokopedia muncul usai Bloomberg merilis laporannya yang mengungkapkan bahwa induk TikTok ByteDance bakal memangkas sekitar 9 persen karyawan Tokopedia.

Meski jumlah karyawan yang bakal terdampak PHK belum bisa dipastikan, sumber Bloomberg mengatakan, karyawan yang akan terkena dampak PHK adalah mereka yang berada dalam tim e-commerce, termasuk bagian periklanan.

Di sisi lain, gelombang PHK di industri tekstil lebih nyata. berdasarkan data Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN), dari periode Januari sampai Juni 2024 sudah ada sekitar 13.800 buruh tekstil yang terkena PHK. Jumlah itu berasal dari 6 pabrik tekstil dalam periode yang sama.

Baca juga artikel terkait PHK atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Flash news
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Irfan Teguh Pribadi