Menuju konten utama

Menag Yaqut Pastikan Peningkatan Layanan Haji Sesuai Syariat

Semua langkah peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji ini dilakukan agar jemaah Indonesia dapat beribadah dengan sebaik-baiknya.

Menag Yaqut Pastikan Peningkatan Layanan Haji Sesuai Syariat
Menag Yaqut Cholil Qoumas berjalan saat akan mengikuti raker dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/6/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nz.

tirto.id - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan komitmen pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia dengan memperhatikan ketentuan syariat.

Hal ini disampaikan Yaqut saat memberikan sambutan jelang khotbah wukuf di Tenda Misi Haji Indonesia kawasan Arafah, Makkah, Sabtu (15/06/2024).

"Kami mengikhtiarkan pelayanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia. Semua ikhtiar perbaikan layanan ini juga kita lakukan dengan memperhatikan ketentuan syariat," katanya.

"Kami berharap apa yang diikhtiarkan ini dapat diterima baik oleh jemaah sekalian," katanya menambahkan.

Menurut dia, sesuai dengan maqashidus syari’ah, penyelenggaraan ibadah haji didasarkan pada semangat untuk menciptakan kemaslahatan bagi jemaah haji Indonesia, khususnya jemaah lansia dan disabilitas, sesuai dengan tema Haji Ramah Lansia.

"Maka sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah Indonesia, penyelenggaraan ibadah haji disesuaikan dengan kaidah dar’ul mafasid muqoddam ala jalbil mashalih, di mana menghindarkan mudarat atau hal-hal yang tidak baik haruslah diutamakan dibandingkan mendapatkan kebaikan-kebaikan," ujarnya.

Menurut Menag, setiap layanan dan rangkaian ibadah haji ditentukan dengan pertimbangan kaidah di atas dan dengan mendengarkan pendapat para ulama Indonesia untuk memastikan semua tahapannya sesuai dengan syariat Islam.

Menag mengungkapkan, ada beberapa perbaikan layanan penyelenggaraan ibadah haji yang dilakukan di tahun ini.

Pertama, percepatan keimigrasian (fast track) jemaah dilakukan di tiga embarkasi besar yaitu Jakarta, Solo dan Surabaya sehingga masa antrian di Bandara Saudi tidak lama.

Kedua, Bimbingan Manasik Ibadah Haji, dilakukan secara intensif dan variatif. Terdapat berbagai pola manasik, seperti manasik sepanjang tahun, sapa jemaah, metode online dan offline serta media manasik yang menarik dan kekinian.

Ketiga, katering jemaah haji bercitarasa Indonesia; penggunaan bumbu masakan dan juru masak (chef) asal Indonesia.

Selain untuk menjaga cita rasa khas kuliner Indonesia, ini berdampak meningkatkan ekspor Indonesia ke luar negeri dan membangun ekosistem ekonomi haji yang prospektif.

Keempat, perubahan batik jemaah haji. "Selain nilai estetis yang baik, perubahan model batik jemaah haji mempunyai makna tersendiri. Ini membuat jemaah haji Indonesia lebih mudah dikenali," tutur Gus Men.

Kelima, layanan Jemaah Haji Lansia dan Disabilitas. "Di mana tahun 2024 ini berjumlah kurang lebih 45.000 jemaah dengan layanan khusus yang terus ditingkatkan," paparnya.

Semua langkah peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji ini, lanjut Gus Men, dilakukan agar jemaah haji Indonesia dapat beribadah dengan sebaik-baiknya.

"Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih atas komitmen dan kerja keras para petugas ibadah haji yang tak kenal lelah melayani para jemaah Indonesia," ujar Gus Men.

Ia menyadari bahwa proses peningkatan kualitas bukanlah upaya sesaat, namun harus dilaksanakan secara berkesinambungan.

"Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon perhatian kita semua untuk bersama-sama meningkatkan komitmen pada upaya perbaikan penyelenggaraan ibadah haji yang berkesinambungan," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait HAJI 2024 atau tulisan lainnya dari Muhammad Taufiq

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Muhammad Taufiq
Penulis: Muhammad Taufiq
Editor: Fahreza Rizky