tirto.id - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, mengritik kondisi kepolisian saat ini. Ia kerap mengingat kasus penembakan eks Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo, yang membunuh ajudannya, Brigadir Yosua Hutabarat saat berbicara kondisi kepolisian. Ia mengungkit nasib ibu Yosua yang harus bersedih karena kehilangan putranya.
“Kalau yang mati jenderal orang sejagat pasti ribut. Tapi itu kroco, ibunya sampai pingsan-pingsan. Saya ini ibu juga,” kata Megawati saat berpidato dalam rangka HUT PDIP ke-52 di Sekolah PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025).
Selain menyinggung soal Sambo, Megawati juga menyebut nama penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), AKBP Rossa Purbo Bekti. Presiden ke-5 RI ini menantang Rossa untuk bertemu empat mata dengannya karena dianggap mengusik Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.
"Siapa Rossa itu? Sini. Datang ke saya, jangan pengecut! Saya nggak tahan juga akhirnya!" kata Megawati.
Megawati mengingatkan bahwa dirinya lah yang memisahkan Polri dan ABRI. Anak Presiden Soekarno itu miris dengan kondisi polisi saat ini yang menurutnya penuh masalah tersebut.
"Saya berani memisah tapi kalau polisi kayak gini, lho iya, kasihan, lho, saya sama polisi kroco itu loh,” kata dia.
Dia meminta kepolisian saat ini untuk menggunakan hati nurani. Tidak hanya mengandalkan jiwa korsa dan menghormati atasan tanpa ada dasar pemikirannya.
"Mikir dengan nurani bahwa ini tidak benar. Mana yang benar? menurut secara hukum formal Indonesia yang dibuat bukan hanya orang per orang tetapi oleh tata negara Republik Indonesia," katanya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Andrian Pratama Taher