Menuju konten utama

Mayoritas Trase Tol Jogja-Bawen Melayang di Atas Selokan Mataram

Trase Tol Yogya-Solo sebagian besar yang melewati Yogya akan dibangun melayang di atas Selokan Mataram dan Ring Road Utara.

Mayoritas Trase Tol Jogja-Bawen Melayang di Atas Selokan Mataram
Kemacetan di kota DI Yogyakarta. tirto.id/Yuthika

tirto.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar pra sosialisasi rencana pembangunan Tol Yogya-Solo dan Yogya-Bawen.

Dalam pra sosialisasi yang mengundang pihak kecamatan dan perangkat desa terdampak tersebut dijelaskan rencana trase jalan tol. Dijelaskan desa yang terdampak dan trase tol.

Pada pra sosialisasi tersebut peserta ditunjukkan peta trase tol, kemudian seorang staf Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR menjelaskan terkait detail desa yang dilewati.

"Di wilayah Condongcatur Depok Sleman, ini kondisi yang akan dilintasi jalan tol, di atas ring road ini. Kemudian ada on-off (exit tol) UPN," kata salah satu staf yang menjelaskan peta Tol Yogya-Solo, saat pra sosialisasi di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis (17/10/2010).

Kepala Subdit Jalan Bebas Hambatan Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Hardy P. Siahaan mengatakan, pra sosialisasi ini merupakan salah satu tahapan dalam pembangunan jalan tol.

"Kami tadi jelaskan saja, menyampaikan rencana trase kemudian prosedur. Kementerian sudah menyampaikan usulan [trase] kepada gubernur. Selanjutnya ini ada di gubernur. Kita support," kata Hardy.

Tahapannya saat ini kata dia setelah dokumen diberikan ke Gubernur DIY, selanjutnya proses ada di provinsi.

Hal itu meliputi penyesuaian tata ruang dan administrasi, kemudian nanti diterbitkan penetapan lokasi oleh gubernur lalu proses pengadaan tanah.

Hardy juga menjelaskan mengenai trase yang telah diajukan ke Gubernur DIY, tidak banyak perubahan dari sebelumnya meskipun kata dia ada sejumlah perbaikan yang telah diajukan oleh Gubernur DIY.

Misalnya trase Tol Yogya-Solo, nantinya sebagian besar yang melewati Yogya akan dibangun melayang.

Tol juga akan melayang menyusuri Selokan Mataram hingga Ring Road Utara, kemudian bersambung dengan Tol Yogya-Bawen di kawasan Kecamatan Mlati.

"Kalau dari Solo [titik awalnya] dari Kartasura, terus selesainya di sisi barat Ring Road Utara. Kemudian ketemu [trase] yang dari Bawen," kata Hardy

"Dari Solo sampai ke Yogya itu sekitar 50 kilometer. [Yang dibangun] layang ya sekitar 11-12 kilometer," tambahnya.

Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY, Krido Suprayitno mengatakan, berdasarkan trase yang telah diajukan untuk mendapatkan Izin Penempatan Lokasi (IPL), terdapat 20 desa di delapan kecamatan yang dilewati jalan tol.

Trase tersebut terbagi menjadi dua yakni Yogya-Bawen dengan panjang 10,9 kilometer dan Yogya-Solo dengan panjang 22,36 kilometer. Dari dua trase yang berbeda tersebut terdapat kecamatan atau desa yang sama-sama dilewati.

"Untuk yang trase Yogya-Solo, [yang melewati kecamatan] Kalasan itu ada empat desa. Prambanan ada satu, Depok tiga desa, Ngaglik tiga desa. Mlati du desa. Gamping satu," kata Krido usai pra sosialisasi di Kompleks Kepatihan, Kamis (17/10/2019).

"Sedangkan [trase] Yogya-Bawen [melewati kecamatan] Tempel ada dua desa, Seyegan dua, Godean ada satu, Mlati ada dua, Gamping ternyata ada dua segmen [dilewati] Yogya-solo dan Yogya-bawen," lanjutnya.

Baca juga artikel terkait PROYEK TOL atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Zakki Amali