Menuju konten utama

Mau Ambil Alih Jalur Gaza, Trump akan Sediakan Pekerjaan

Trump akan mengambil alih Jalur Gaza dan bertanggung jawab untuk membongkar seluruh bom berbahaya yang belum meledak di area itu.

Mau Ambil Alih Jalur Gaza, Trump akan Sediakan Pekerjaan
Mantan Presiden Donald Trump melambai saat menaiki pesawatnya sebelum berangkat dari Bandara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta, Kamis, 24 Agustus 2023, di Atlanta. (Foto AP/Alex Brandon)

tirto.id - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan dirinya akan mengambil alih Jalur Gaza dan bertanggung jawab untuk membongkar seluruh bom berbahaya yang belum meledak serta memusnahkan seluruh senjata di area itu.

Trump juga berjanji untuk menyingkirkan bangunan yang hancur dan meratakannya.

Hal itu dikatakan Trump setelah bertemu dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di Gedung Putih, Selasa (4/2/2025).

“AS akan mengambil alih Jalur Gaza dan kami juga akan melakukan pekerjaan dengannya. Kami akan memilikinya," kata Trump, dilansir dari Aljazeera.

Trump mengatakan pemerintahannya akan menyediakan pekerjaan dan perumahan dalam jumlah tak terbatas bagi orang-orang di daerah tersebut.

Menurut Trump, keputusan yang diambil bukanlah hal yang mudah dan telah melewati dialog dengan banyak pihak. Dia menyebut banyak yang mendukung kebijakannya karena bakal mengembangkan ekonomi di Gaza.

“Ini bukan keputusan yang dibuat dengan enteng. Semua orang yang saya ajak bicara menyukai gagasan Amerika Serikat memiliki sebidang tanah itu, mengembangkan dan menciptakan ribuan pekerjaan dengan sesuatu yang akan menjadi luar biasa,” ucap Trump.

Trump meramalkan tempat itu mungkin akan menjadi "Riviera" di Timur Tengah atau dalam bahasa Italia adalah garis pantai atau wilayah pesisir.

Trump mengatakan Gaza bisa menjadi rumah bagi "orang-orang dunia". Dia menyebut akan membuatnya menjadi tempat internasional yang potensial. Dia juga membuka peluang untuk mengirim tentara AS ke Gaza guna menjaga keamanan.

“Saya pikir potensi di Jalur Gaza tidak dapat dipercaya. Saya pikir seluruh dunia-perwakilan dari seluruh dunia akan berada di sana dan mereka akan tinggal di sana. Orang Palestina juga, orang Palestina akan tinggal di sana,” tukas Trump.

Sementara itu, Netanyahu, mendukung ide Presiden AS tersebut. Menurut Netanyahu, ide Trump layak untuk "diperhatikan" dan dapat "mengubah sejarah".

"Dia melihat masa depan yang berbeda untuk sebidang tanah yang telah menjadi fokus dari begitu banyak terorisme, begitu banyak serangan terhadap kita, begitu banyak cobaan dan begitu banyak kesengsaraan," kata Netanyahu.

Kelompok Hamas sendiri mengutuk rencana tersebut sebagai "resep untuk menciptakan kekacauan dan ketegangan di wilayah tersebut".

“Apa yang dibutuhkan adalah mengakhiri pendudukan dan agresi terhadap rakyat kita, bukan pengusiran mereka dari tanah mereka. Orang-orang kami di Gaza telah menggagalkan rencana pemindahan dan deportasi di bawah pengeboman selama lebih dari 15 bulan,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.

Baca juga artikel terkait DONALD TRUMP atau tulisan lainnya dari Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Politik
Reporter: Rahma Dwi Safitri
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama