Menuju konten utama

Masyarakat Yogya Diimbau Waspadai Cuaca Ekstrem Desember-Januari

BMKG mengimbau masyarakat Yogyakarta mewaspadai frekuensi dan intensitas hujan yang akan terus meningkat selama Desember 2017 hingga Januari 2018.

Masyarakat Yogya Diimbau Waspadai Cuaca Ekstrem Desember-Januari
Seorang pria melintas menggunakan payung saat hujan. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Masyarakat di wilayah DI Yogyakarta diminta untuk mengantisipasi potensi cuaca ekstrem. Hujan dengan kategori sedang dan lebat disertai petir dan angin kencang akan berpotensi muncul pada sebagian besar wilayah Kabupaten Sleman, Kulon Progo bagian utara dan barat, Kota Yogyakarta, Bantul utara, dan sebagian besar Gunung Kidul.

Untuk itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta mengimbau masyarakat mewaspadai frekuensi dan intensitas hujan yang akan terus meningkat selama Desember 2017 hingga Januari 2018.

Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Djoko Budiono menjelaskan, cuaca ekstrem ini dipicu penguatan angin monsoon Asia ke wilayah Pulau Jawa. Adanya penguatan angin monsoon Asia yang banyak itu membawa uap air hingga di Pulau Jawa.

“Selain monsoon Asia, dari analisa pola angin terlihat adanya daerah tekanan rendah di barat daya Pulau Jawa. Kondisi itu berdampak pada pembentukan awan-awan hujan di DIY,” ujar Djoko di Yogyakarta, Selasa (19/12/2017).

Curah hujan di DIY, kata dia lagi, diprediksi berkisar antara 30-70 milimeter per hari. Sementara itu, kecepatan angin maksimum bisa mencapai 20 knot atau 36 km per jam dengan suhu udara berkisar 22-32 Celsius.

"Untuk gelombang laut di pesisir selatan DIY kategori sedang dengan ketinggian berkisar 1,5 hingga 2,5 meter," kata dia seperti dilansir Antara.

Dengan adanya potensi cuaca ekstrem, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap potensi genangan, banjir, maupun longsor bagi yang tinggal diwilayah berpotensi hujan lebat terutama di daerah rawan banjir dan longsor.

BMKG juga menyarankan agar tidak berlindung di bawah pohon jika terjadi hujan disertai kilat atau petir. Waspada terhadap kenaikan tinggi gelombang laut saat hujan lebat disertai angin kencang pada kapal berukuran kecil terutama bagi para nelayan.

BMKG sebelumnya memprediksi akan terjadi hujan lebat menjelang Natal 2017 dan Tahun Baru 2018. Untuk itu, masyarakat diimbau mewaspadai potensi cuaca ekstrem ini dalam beberapa hari.

"Berdasarkan analisis BMKG, potensi hujan lebat menjelang Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 cukup besar. Hal ini disebabkan suplai massa udara lembab dari Samudera Pasifik dan daratan Asia serta dari Samudera Hindia yang terakumulasi di wilayah kepulauan Indonesia sehingga sangat intensif menjadi penyebab utama terjadi potensi hujan lebat di wilayah negara kita," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta, Senin (18/12/2017).

Baca juga artikel terkait CUACA EKSTREM atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari