Menuju konten utama

Manfaat Olahraga Panjat Tebing, Teknik, dan Peralatannya

Olahraga panjat tebing memerlukan teknik dan peralatan khusus demi keselamatan praktisi. Dengan begitu, manfaat panjat tebing bisa diperoleh secara optimal.

Manfaat Olahraga Panjat Tebing, Teknik, dan Peralatannya
Peserta berusaha menjangkau titik tertinggi saat mengikuti Fun Climbing di Taman Gayam, Malang, Jawa Timur, Sabtu (27/11/2021). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/rwa.

tirto.id - Olahraga panjat tebing merupakan salah satu jenis olahraga ekstrem yang menerapkan teknik dan peralatan khusus. Cabang olahraga panjat tebing sering dipertandingkan di berbagai ajang, dari tingkat regional hingga Olimpiade.

Panjat tebing yang dalam bahasa Inggris disebut rock climbing termasuk sebagai salah satu olahraga tertua di dunia. Menurut Britannica, kegiatan panjat tebing sudah dilakukan umat manusia sejak abad ke-12.

Meskipun sudah dilakukan manusia selama ratusan tahun, olahraga panjat tebing tidak boleh dilakukan sembarangan. Dengan mengikuti teknik yang benar, praktisi dapat memperoleh manfaat panjat tebing yang optimal.

Lantas, panjat tebing melatih otot apa? Berikut akan dijelaskan lebih dalam terkait olahraga panjat tebing, dari manfaat, teknik, hingga peralatan yang dibutuhkan.

Manfaat Panjat Tebing untuk Kesehatan

Panjat tebing adalah ekstrem yang memberikan berbagai manfaat kesehatan fisik dan mental. Manfaat panjat tebing untuk kesehatan beragam, mulai dari menjaga kesehatan jantung hingga kekuatan otot.

Berikut beberapa manfaat panjat tebing untuk kesehatan.

1. Meningkatkan kesehatan jantung

Menurut Ahli Kinesiologi di Georgia State University, Pete Rohleder, kegiatan panjat tebing dapat meningkatkan kesehatan jantung. Hal ini karena gerakan panjat tebing dapat meningkatkan detak jantung.

"Anda terus-menerus menggerakkan tubuh, detak jantung Anda akan meningkat,” katanya, dikutip dari Time. Peningkatan detak jantung bermanfaat dalam melatih otot jantung dan meningkatkan kinerjanya.

2. Menurunkan berat badan

Olahraga panjat tebing berkontribusi dalam penurunan berat badan. Ini karena kegiatan panjat tebing dapat membakar banyak kalori bagi praktisinya.

Berdasarkan studi yang diterbitkan di British Journal of Sports Medicine (1997) kegiatan panjat tebing dapat membakar sekitar 8 hingga 10 kalori per menit atau 600 kalori per jam.

3. Meningkatkan kekuatan otot

Manfaat panjat tebing lainnya adalah meningkatkan kekuatan otot. Olahraga panjat tebing melibatkan hampir semua kelompok otot di tubuh, termasuk otot lengan, kaki, punggung, dan inti.

Melakukan olahraga panjat tebing secara rutin tentunya bermanfaat melatih otot-otot tersebut dan meningkatkan kekuatannya.

4. Meningkatkan kemampuan otak

Masih menurut Pete Rohleder, kegiatan panjat tebing juga bermanfaat dalam meningkatkan kemampuan otak. Penelitian menemukan, olahraga panjat tebing bisa meningkatkan kapasitas kerja otak dan memori sebesar 50 persen.

"Hal ini memainkan peran besar tidak hanya dalam perkembangan dan pengendalian fisik, tetapi juga dalam mempertajam pikiran dan meningkatkan kemampuan otak kita untuk mengambil keputusan," katanya.

5. Meningkatkan kesejahteraan mental

Sama seperti aktivitas fisik lainnya, panjat tebing bermanfaat untuk kesehatan mental. Hal ini karena kegiatan fisik berkontribusi dalam memicu produksi hormon endorfin yang merupakan hormon bahagia.

Tak hanya itu, kegiatan panjat tebing tergolong sebagai kegiatan hobi. Para ahli percaya bahwa rutin melakukan kegiatan yang disukai dapat mempromosikan kesejahteraan mental.

6. Meningkatkan kepercayaan diri

Manfaat panjat tebing lainnya adalah meningkatkan kepercayaan diri. Olahraga panjat tebing mendorong individu untuk tidak ragu-ragu dan berani dalam berpindah dari satu titik ke titik yang lain.

Hal inilah yang bermanfaat dalam melatih kepercayaan diri pemanjat untuk bisa sampai ke puncak dan turun dengan selamat.

7. Meningkatkan kemampuan koordinasi tubuh

Rohleder mengungkapkan bahwa panjat tebing bagus untuk meningkatkan kemampuan koordinasi tubuh. Gerakan dalam olahraga panjat tebing melatih otak dan tubuh untuk saling berkoordinasi dalam menjaga tubuh tetap seimbang.

“Ini semua [panjat tebing] tentang perencanaan, pengambilan keputusan, reaksi, koordinasi, keseimbangan,” katanya.

Teknik Olahraga Panjat Tebing

Teknik panjat tebing atau rock climbing penting untuk dikuasai dalam melakukan olahraga ini. Dengan teknik yang baik, praktisi bisa mendaki secara efisien dan aman. Dikutip dari Advnture, setidaknya ada 11 teknik dalam olahraga panjat tebing yang perlu dipelajari. Berikut daftar teknik rock climbing dan penjelasannya:

1. Teknik edging

Teknik edging merupakan teknik gerakan kaki dasar dalam olahraga panjat tebing. Teknik ini dilakukan dengan memanfaatkan tepian (edge) kaki atau sepatu saat berpijak di tumpuan. Ini bermanfaat menjaga stabilitas tubuh sebelum melakukan gerakan selanjutnya.

2. Teknik smearing

Teknik smearing juga merupakan teknik gerakan kaki dalam olahraga panjat tebing. Teknik ini dilakukan dengan memanfaatkan gesekan antara karet sepatu dengan permukaan batu atau dinding.

Smearing cocok dilakukan ketika pegangan berada di kondisi yang jauh atau sulit diraih. Teknik ini menjaga kaki tetap diam hingga waktunya bergerak ke pijakan selanjutnya.

3. Teknik side-pull

Teknik side-pull atau penarikan samping adalah teknik pegangan tangan pada olahraga panjat tebing. Teknik ini diterapkan dengan cara menggeser beban tubuh ke samping ketika tangan sudah mencengkeram pegangan. Ini bertujuan menjaga stabilitas tubuh.

4. Teknik gaston

Teknik gaston juga merupakan teknik pegangan tangan panjat tebing. Teknik yang diciptakan oleh pemanjat asal Prancis, Gaston Rébuffat, ini merupakan kebalikan dari teknik side-pull.

Teknik gaston dilakukan dengan cara mendorong pegangan menggunakan ibu jari ke bawah dan arah luar siku. Ini bertujuan menjauhkan dinding dari tubuh.

5. Teknik closed crimping

Teknik closed crimping merupakan teknik cengkeraman jari dalam olahraga panjat tebing. Teknik ini dilakukan dengan cara membuat sudut di sendi kedua jari-jari seperti mencengkeram. Kemudian, ibu jari menekan jari telunjuk dari arah luar. Tujuannya adalah memperkuat cengkeraman saat memanjat.

6. Teknik open crimping

Teknik open crimping adalah kebalikan dari teknik closed crimping. Pada teknik closed crimping, ibu jari tidak menekan telunjuk dan jari-jari ditekuk lurus satu sama lain pada sendi kedua. Teknik ini diterapkan apabila pemanjat hendak berpindah dari pegangan satu ke yang lain.

7. Teknik stemming

Teknik stemming, atau dikenal sebagai teknik jembatan atau bridging, melibatkan gerakan kaki dan tangan bersama-sama. Sesuai sebutannya, teknik ini diterapkan dengan membuat jembatan menggunakan kaki dan tangan yang menghubungkan antar-sisi dinding.

Stemming bisa dilakukan dengan mendorong kaki dan tangan ke arah masing-masing pijakan agar tubuh bisa stabil di tengah-tengah sisi batu. Teknik ini biasanya diterapkan di medan yang bercelah, sudut, atau cerobong.

8. Teknik layback

Teknik layback atau laybacking juga menjadi salah satu teknik yang efisien digunakan pada medan bercelah. Teknik ini dilakukan dengan memanfaatkan kekuatan tubuh dan gerakan kaki yang statis.

Caranya, pemanjat harus mendorong punggung ke salah satu sisi dinding sedangkan kaki mendorong sisi dinding yang berlawanan. Pemanjat harus mempertahankan ketegangan tubuh untuk bisa bertahan di posisi ini.

9. Teknik mantel shelving

Teknik mantel shelving merupakan teknik yang digunakan di medan datar. Itu dilakukan dengan mendorong pijakan ke bawah menggunakan tangan sementara kaki bergerak ke atas. Mantel shelving sering digunakan pemanjat sebelum mencapai puncak tebing.

10. Teknik jamming

Teknik jamming adalah teknik yang digunakan untuk memanjat retakan dinding batu. Teknik ini dilakukan dengan cara menyelipkan tangan dan kaki ke dalam retakan, kemudian memutarnya agar bisa memperoleh cengkeraman yang kuat. Praktisi perlu banyak berlatih dan hati-hati dengan teknik ini karena berisiko cedera.

11. Teknik dynoing

Teknik dynoing atau teknik dyno adalah teknik untuk berpindah dengan cepat. Teknik ini dilakukan dengan melompat dari satu pegangan ke pegangan yang lain. Teknik ini memerlukan kecepatan, koordinasi, dan keberanian.

Peralatan Olahraga Panjat Tebing

Peralatan panjat tebing sangat penting diperhatikan demi keselamatan dan kenyamanan pemanjat. Menurut Insure for Sport, setidaknya ada 13 peralatan olahraga panjat tebing yang perlu dipersiapkan. Berikut daftar peralatan panjat tebing.

1. Helm

Alat panjat tebing yang utama adalah helm. Ia berguna melindungi kepala dari jatuhnya batu, pukulan, atau benturan saat mendaki.

2. Tali panjat tebing

Tali panjat tebing digunakan untuk mengikat pendaki dan menahan berat badan pendaki jika terpeleset atau jatuh.

3. Sabuk pengaman (harness)

Alat panjat tebing berikutnya adalah sabuk pengaman. Itu digunakan untuk mengikatkan diri ke tali panjat tebing, tepatnya di pinggang dan kedua paha.

4. Alat penambat (belay)

Alat panjat tebing berupa belay digunakan untuk mengendalikan kecepatan tali panjat saat pemanjat turun dari ketinggian.

5. Klip karabiner

Klip karabiner digunakan sebagai pengait berbagai peralatan memanjat, seperti tali, alat penambat, dan sebagainya.

6. Quickdraw

Quickdraw merupakan dua karabiner yang dihubungkan sebuah gantungan khusus. Alat panjat tebing ini berfungsi mengurangi gesekan saat pengendara bergerak naik.

7. Climbing cams

Climbing cams merupakan alat untuk mengunci tali panjat tebing di dalam celah atau retakan dinding. Tujuannya adalah memberi cengkeraman tambahan.

8. Sepatu sol karet

Sepatu panjat tebing harus berbahan karet. Hal ini dikarenakan karet lebih lengket dan bisa mencengkeram batu lebih kuat daripada bahan lainnya.

9. Kapur

Kapur digunakan untuk mengoles telapak tangan sehingga tangan tidak licin dan bisa mencengkeram pegangan dengan kuat.

10. Tas kapur

Tas kapur berguna menampung kapur. Alat panjat tebing ini digunakan oleh pemanjat di bagian sabuk.

11. Pita jari

Pita jari digunakan untuk membungkus tangan dan jari sehingga terlindungi dari goresan dan luka.

12. Sarung tangan

Sarung tangan digunakan untuk melindungi tangan dari permukaan tebing kasar dan sengatan matahari.

13. Matras

Matras diletakkan di bawah platform panjatan untuk melindungi tubuh dari cedera jika terpeleset atau kecelakaan.

Baca juga artikel terkait OLAHRAGA atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Olahraga
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Fadli Nasrudin