tirto.id - Minoxidil adalah obat oles perangsang tumbuhnya rambut di kepala, terutama kebotakan genetik pada pria. Obat ini tidak bekerja secara instan, sehingga penggunaannya harus rutin.
Beberapa pria kerap mengalami masalah kerontokan rambut hingga berujung pada kebotakan. Sebelum semakin parah, banyak para pria berusaha untuk menghentikan kerontokan rambut dan menutupi kebotakan.
Salah satu alternatif untuk mengatasinya adalah dengan rutin menggunakan minoxidil. Lantas apa benar minoxidil memang manjur mencegah kerontokan rambut yang parah?
Manfaat Minoxidil untuk Rambut
Minoxidil merupakan jenis obat oles yang terbukti secara klinis dapat mempercepat pertumbuhan rambut akibat kebotakan. Obat Minoxidil bekerja dengan meningkatkan aliran darah menuju folikel rambut, sehingga rambut tumbuh lebih cepat dan rontok berkurang.
Berikut ini beberapa manfaat manfaat minoxidil untuk rambut:
1. Mempercepat pertumbuhan rambut baru
Minoxidil bekerja dengan cara mendorong folikel rambut untuk menghasilkan rambut baru. Aliran darah menuju folikel rambut akan ditingkatkan sehingga nutrisi yang dibutuhkan oleh rambut akan terpenuhi.2. Memperlambat kerontokan rambut
Obat Minoxidil dapat membantu memperlambat kerontokan rambut dengan memperpanjang fase anagen (fase pertumbuhan) rambut.Pada fase anagen, rambut mulai muncul dari folikel dan mengalami pertumbuhan. Akibatnya rambut untuk tumbuh lebih panjang dan kuat sebelum memasuki fase telogen (fase istirahat) dan rontok.
3. Menebalkan Rambut
Aliran darah yang lancar menuju folikel rambut membawa nutrisi yang dibutuhkan saat pertumbuhan rambut, salah satunya adalah protein keratin. Keratin merupakan komponen utama penyusun rambut. Serat keratin yang panjang dan kuat menentukan kekuatan, elastisitas, dan kilau rambut.Cara Pakai Minoxidil
Minoxidil biasanya tersedia dalam sediaan cairan topikal untuk dioleskan ke permukaan kulit. Obat ini memiliki dua konsentrasi yang berbeda, yaitu larutan 2% dan 5%. Obat ini tergolong obat keras dan harus digunakan sesuai dengan anjuran dokter.
Penggunaan Obat Minoxidil dapat digunakan dua kali sehari, yaitu sekali pada pagi hari dan sekali pada malam hari. Berikut ini penjelasan mengenai cara pakai Minoxidil dalam bentuk sediaan cairan pada rambut:
- Sebelum menggunakan Minoxidil, pastikan rambut dan kulit kepala harus benar-benar kering.
- Gunakan dosis yang dokter sarankan di area kulit yang hendak dipakaikan Minoxidil. Pengguna harus mengikuti instruksi dokter tentang cara menggunakannya dan gunakan aplikator yang telah tersedia untuk menjaga sterilisasi.
- Diamkan selama 4 jam dan jangan keramas setelah mengoleskan minoksidil.
- Bersihkan tangan dengan air untuk menghilangkan obat yang mungkin ada di tangan, segera setelah menggunakan obat ini.
- Jangan gunakan hair dryer untuk mengeringkan kulit kepala setelah mengoleskan larutan minoxidil. Penggunakan hair dryer di kulit kepala dapat membuat perawatan menjadi kurang efektif.
- Pastikan minoxidil benar-benar kering dan meresap selama 2-4 jam setelah Anda mengoleskan, termasuk sebelum tidur. Obat topical ini dapat menodai pakaian, topi, atau sprei jika rambut atau kulit kepala tidak sepenuhnya kering setelah menggunakan obat.
- Usahakan agar obat yang dalam keadaan basah tidak mengenai bagian tubuh lain. Karena itulah penting agar membiarkan minoxidil benar-benar kering dan mencuci tangan setelah menggunakannya.
- Pertama, sigar rambut menjadi satu baris atau lebih untuk mengoleskan obat ke area rambut tipis di kulit kepala.
- Tekan nosel untuk meletakkan busa di jari dengan cara pegang kalengnya terbalik.
- Gunakan jari untuk meratakan busa ke area rambut yang rontok , selanjutnya pijat dengan lembut ke kulit kepala yang dikehendaki.
- Langkah terakhir, segera setelah menggunakan obat Minoxidil, cuci tangan untuk menghilangkan obat yang mungkin ada di tangan.
Efek Samping Pemakaian Minoxidil
Beberapa efek samping ringan yang umumnya terjadi setelah pemakaian obat ini, meliputi:
- Adanya perubahan warna, panjang, atau ketebalan rambut,
- Kepala sakit;
- mual dan muntah,
- Adanya ruam kemerahan, dan
- sakit atau nyeri tekan pada payudara.
- nyeri dada yang menyebar ke rahang dan bahu,
- detak jantung yang lebih cepat,
- jantung berdebar,
- sesak napas,
- pusing hebat
- terjadi pembengkakan pada tungkai, pergelangan, dan telapak kaki, serta
- reaksi alergi, seperti ruam, gatal, dan pembengkakan pada bibir, lidah, dan tenggorokan.
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Dhita Koesno