Menuju konten utama

Makanan untuk Muntaber Dewasa dan Anak Beserta Pantangannya

Berikut ini daftar makanan untuk penderita muntaber dewasa dan anak beserta pantangan yang perlu dihindari.

Makanan untuk Muntaber Dewasa dan Anak Beserta Pantangannya
Hiperemesis Gravidarum. foto/istockphoto

tirto.id - Penderita muntaber dewasa dan anak perlu menghindari sejumlah makanan yang dapat memperparah gejala sakit. Selain itu, ada beberapa makanan untuk muntaber yang bisa meringankan gejala sekaligus mempercepat pertumbuhan.

Muntaber berasal dari singkatan dua kata “muntah” dan “berak”. Muntaber adalah istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan kondisi diare yang disertai dengan muntah.

Istilah medis untuk muntaber adalah gastroenteritis. Penyakit gangguan pencernaan ini terjadi karena peradangan yang terjadi di dinding lambung dan usus.

Orang yang mengalami muntaber dapat merasakan gejala meliputi diare yang sering dan cair, mual, muntah, demam, kram perut, hingga dehidrasi. Penderita muntaber pun dapat mengalami mual muntah berkali-kali dalam sehari.

Ada beragam penyebab muntaber. Mengutip dari laman University of Michigan, sejumlah penyebab muntaber bisa berupa infeksi bakteri, parasit, virus, keracunan makanan dan minuman, konsumsi alkohol, stres dan kecemasan, serta konsumsi obat atau antibiotik.

Apa yang Dilakukan Saat Muntaber?

Sebagian orang yang mengalami muntaber bisa membaik dalam waktu tiga hari. Namun, muntaber juga bisa menjadi parah hingga mengakibatkan dehidrasi, sehingga penderita membutuhkan perawatan medis. Jika tidak terngani dengan tepat, muntaber bahkan bisa menyebabkan dampak fatar, termasuk kematian.

Apa yang harus dilakukan saat anak muntaber atau orang dewasa mengalaminya. Berikut sejumlah langkah yang perlu dilakukan saat muntaber:

1. Berobat ke dokter

Pengobatan muntaber biasanya melibatkan rehidrasi untuk mengganti cairan yang hilang dan tergantung pada penyebabnya. Misalnya, penggunaan antibiotik untuk infeksi bakteri atau obat muntaber yang bisa mengurangi frekuensi buang air besar.

2. Menjaga tubuh tetap terhidrasi

Muntaber dapat terjadi kepada setiap orang dari segala jenis usia mulai dari anak hingga dewasa. Langkah yang harus dilakukan saat muntaber dapat berbeda tergantung tingkat keparahannya. Namun, secara garis besar, baik anak maupun dewasa harus memastikan tubuh tetap terhidrasi (cukup minum) saat sakit muntaber.

Gejala diare beserta muntah yang berulang akan menguras cairan tubuh. Untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi saat sakit muntaber, penderita dapat meminum air, oralit, minuman isotonik yang berguna mengembalikan energi, minuman probiotik, dan air kelapa.

3. Mengonsumsi Makanan yang Tepat

Dokter spesialis anak, Cindy Gellner, menjelaskan pada laman Health Care University of Utah, ketika anak terkena infeksi perut, mereka kemungkinan akan menderita muntaber hebat pada hari pertama atau bisa lebih dari satu hari.

Gellner mengatakan, sangat penting untuk menjaga anak-anak tetap terhidrasi selama masa ini dan memilih makanan yang tepat. Banyak orang tua yang khawatir karena anak-anak mereka tidak mau makan saat sakit muntaber. Tidak makan adalah hal yang baik. Jika memaksanya, mereka bisa kehilangan semuanya lagi.

Jangan beri mereka makanan padat selama sekitar delapan jam setelah mereka mulai muntah. Pastikan memberikan asupan cairan bening saja. Berikan bayi Pedialyte atau oralit dan anak-anak yang lebih besar harus minum minuman isotonik dan hanya dalam jumlah kecil setiap kalinya.

Setelah mereka dapat menahan makanan, berikan mereka makanan seperti yogurt, pisang, nasi, saus apel, roti panggang. Tunda dulu pemberian burger dan pizza selama beberapa hari.

Muntaber pada dewasa juga harus memperhatikan asupan cairan. Orang dewasa yang mengalami muntaber dianjurkan untuk meminum cairan oralit, memastikan tubuh tetap terhidrasi.

Kemudian, konsumsi makanan yang mudah dicerna, seperti makanan bertekstur lunak misalnya bubur, pisang, atau ubi rebus. Hindari makanan berlemak, pedas, berminyak, dan minuman tinggi gula. Pastikan tubuh mendapatkan waktu istirahat yang cukup.

Apabila penderita muntaber anak dan dewasa merasakan gejala yang semakin parah, tubuh terasa sangat lemah, hingga mengganggu aktivitas, segera kunjungi dokter di pusat pelayanan kesehatan terdekat.

11 Makanan untuk Penderita Muntaber Dewasa

Ketika mengalami gejala gastroenteritis, orang dewasa penting mengonsumsi sejumlah maknanan yang baik untuk menahan mual. Makanan itu dianjurkan supaya mengurangi risiko dimuntahkan kembali, nutrisinya juga baik untuk sumber energi ketika tubuh lemah karena muntaber. Penting juga mempertimbangkan makanan saat muntaber yang tidak memperparah gejala diare.

Ada beberapa makanan saat muntaber untuk orang dewasa. Merujuk pada publikasi dari Healthline dan beberapa sumber lainnya, berikut daftar makanan untuk muntaber orang dewasa:

1. Makanan kering semacam biskuit

Makanan kering seperti biskuit, pretzel, roti panggang, dan sereal direkomendasikan jadi makanan saat muntaber. Makanan seperti ini tidak menimbulkan rasa mual. Tidak jelas mengapa orang mentolerir makanan kering dan tawar saat mereka mual, dan tidak ada penelitian ilmiah tentang topik ini.

Namun, seseorang mungkin akan merasa lebih mual saat perut kosong dan bereaksi buruk terhadap makanan yang berbau menyengat. Itulah mengapa sebaiknya hindari menyiapkan dan memasak makanan saat sedang tidak enak badan, karena pemandangan dan bau makanan dapat memicu rasa mual.

Biskuit, pretzel, roti panggang, dan sereal adalah makanan cepat saji yang membutuhkan sedikit persiapan, tidak berbau menyengat, dan dapat membantu mengenyangkan perut kosong saat muntaber.

2. Kaldu dan sup

Kaldu ayam dan sup ayam sering menjadi bagian dari pengobatan rumahan yang umum untuk segala hal, mulai dari sakit kepala, pilek, hingga demam. Cairan umumnya lebih dapat ditoleransi daripada makanan padat saat mual karena muntaber.

Maka itu, kaldu dan sup bisa menjadi menu makanan untuk sakit muntaber. Kaldu dan sup juga menyediakan hidrasi dan elektrolit yang penting bagi penderita muntaber.

Satu cangkir (240 ml) kaldu ayam mengandung 40% dari nilai harian (DV) untuk natrium, kurang dari 1% DV untuk kalium, dan 3% DV untuk niasin.

Jika ingin menambahkan isi lainnya, tambahkan ayam atau sayuran ke dalam kaldu untuk meningkatkan kandungan kalori, protein, vitamin, dan mineral yang bisa mengembalikan kondisi tubuh ke level normal.

3. Pisang

Saat sakit muntaber, penderita gastroenteritis bisa sulit mengonsumsi banyak makanan, terutama karena mual. Untuk itu, penting bagi penderita muntaber mengonsumsi menu makanan yang bernutrisi dan memberikan banyak energi.

Pisang termasuk makanan untuk muntaber yang bergizi dan padat energi. Pisang mudah dimakan saat sakit muntaber. Selain itu, pisang dapat membantu mengganti kalium yang mungkin hilang saat muntaber.

Satu buah pisang berukuran sedang mengandung 105 kalori, 27 gram karbohidrat, 9% kebutuhan kalium harian, dan 25% DV untuk vitamin B6.

4. Nasi putih

Sumber karbohidrat sederhana seperti nasi putih bisa menjadi pilihan tepat untuk mengisi menu makanan saat muntaber. Nasi putih tinggi kalori sehingga berguna mengembalikan energi tubuh dan mampu menenangkan perut agar diare tidak makin parah.

Nasi putih juga tidak memicu mual. Makanan hambar, tidak berwarna, dan tidak berbau sering kali lebih mudah ditoleransi saat muntaber. Sebab, makanan tersebut lebih sedikit memicu mual daripada yang beraroma kuat.

Nasi dapat direbus atau dikukus dan dimakan polos atau dengan sedikit bumbu. Nasi juga dapat dimakan dalam keadaan dingin jika makanan panas tidak disukai.

5. Kentang

Sebagai alternatif nasi putih, makanan kaya kalori sekaligus tidak berserat lainnya yang cocok dikonsumsi saat muntaber adalah kentang.

Kentang dapat direbus, dikukus, dipanggang, atau dihaluskan dengan sedikit mentega dan susu untuk menambah kalori.

6. Mie

Mie juga bisa menjadi alternatif dari nasi putih. Nasi putih, kentang, dan mie merupakan contoh makanan tidak berserat yang bisa mengurangi gejala diare, tidak mudah memicu mual, sekaligus menjadi sumber energi.

Untuk mengisi menu makanan saat muntaber, mie dapat direbus dan langsung dimakan begitu saja. Mie bisa ditambahkan ke dalam kaldu atau saus ringan untuk meningkatkan asupan cairan.

7. Roti Tawar

Roti tawar termasuk jenis makanan saat muntaber yang direkomendasikan. Sebagaimana nasi, roti tawar mengandung karbohidrat untuk sumber energi.

Roti tawar atau nasi bukan jenis makanan bererat yang bisa memperparah gejala diare saat muntaber. Roti tawar juga tidak berbau menyengat sehingga bisa mencegah mual.

8. Makanan dingin

Makanan saat muntaber lainnya adalah yang dingin. Saat merasa tidak enak badan yang disebabkan oleh muntaber, perut mungkin lebih nyaman dengan makanan dingin daripada yang hangat. Hal ini karena makanan dingin tidak berbau menyengat sehingga potensinya memicu mual lebih sedikit.

Contoh makanan dingin yang baik untuk dikonsumsi saat muntaber ialah agar-agar, buah, es krim, yogurt, puding, dan lain sebagainya. Jika rasa mual membuat sulit untuk makan, mengisap es batu dapat membantu. Hal ini juga merupakan cara yang baik untuk mengisi cairan secara perlahan.

9. Makanan kaya probiotik seperti tempe atau yoghurt

Makanan untuk muntaber lainnya ialah jenis probiotik. Makanan probiotik seperti tempe, tahu, yoghurt padat yang tawar dan tanpa perasa bisa menjadi alternatif konsumsi saat muntaber. Makanan probiotik berguna untuk membuat sistem pencernaan kembali sehat dan normal sehingga gejala diare akan berkurang.

10. Daging rebus atau kukus

Daging ayam dan sapi yang dikukus atau direbus bisa menjadi alternatif makanan saat muntaber. Daging rebusan atau kukusan berguna mengurangi gejala diare pada penderita muntaber.

Daging sapi dan ayam kaya protein sehingga baik untuk mempercepat penyembuhan. Namun, daging sebaiknya tidak digoreng, dipanggang, atau diolah dengan santan dan bumbu karena akan mengandung banyak lemak. Makanan banyak lemak bisa membuat diare makin parah.

11. Telur

Telur dapat membuat penderita muntaber lebih cepat pulih dari diare karena ia bisa memperlambat kerja usus. Di sisi lain, telur mudah dicerna sekaligus kaya akan protein dan berguna mengurangi gas dalam perut. Telur rebus bisa menjadi pilihan terbaik saat diare.

Makanan untuk Penderita Muntaber Anak

Makanan untuk penderita muntaber berusia anak-anak sebenarnya tidak jauh berbeda dengan yang direkomendasikan bagi orang dewasa.

Namun, beberapa pilihan makanan mungkin lebih disarankan kepada anak-anak karena mempertimbangkan selera mereka.

Hal terpenting adalah memberikan asupan yang mudah dicerna dan meminimalisir rasa mual. Berikut ini daftar rekomendasi makanan untuk penderita muntaber anak:

1. Apel

Apel merupakan buah yang cocok untuk muntaber. Apel dikenal sebagai makanan yang dapat mengurangi rasa mual terhadap beberapa jenis kondisi kesehatan termasuk pada rasa mual karena muntaber.

Sebuah studi tahun 2021 di BMJ Open tentang orang hamil menemukan bahwa apel adalah salah satu makanan yang paling dapat ditoleransi dengan baik selama mual di pagi hari.

Para peserta dalam penelitian ini juga diberi semangka, biskuit, dan roti putih, tetapi mereka dengan suara bulat setuju bahwa apel lebih mudah dimakan tanpa menyebabkan terlalu banyak mual. Para penulis tidak menebak-nebak mengapa hal ini bisa terjadi.

Penelitian lain pada tahun 2021 dalam Journal of Research in Medical Science menunjukkan bahwa pemberian sirup apel membantu mengurangi rasa mual pada mereka yang menjalani pengobatan kanker.

Para penulis percaya bahwa antioksidan dalam apel membantu mengurangi refleks muntah di dalam tubuh. Sirup apel juga merupakan bagian yang terkenal dari diet BRAT (pisang, nasi, sirup apel, roti bakar), yang direkomendasikan oleh banyak praktisi kesehatan setelah menderita gastritis.

2. Sereal

Pastikan untuk memilih sereal yang tidak mengandung banyak gula tambahan. Gula bisa memperburuk gejala diare. Umumnya, sereal disukai oleh anak-anak, sehingga orang tua tidak akan kesulitan memberikannya.

Sebaiknya memilih sereal rendah lemak untuk membantu menghindari iritasi lebih lanjut pada sistem pencernaan. Hindari sereal yang tinggi lemak. Sereal oatmeal atau berbasis biji-bijian utuh dapat menjadi pilihan.

3. Telur

Jika anak mengalami muntaber, makanan yang diberikan haruslah ringan, mudah dicerna, dan membantu memulihkan cairan dan elektrolit yang hilang akibat diare dan muntah.

Telur dapat menjadi pilihan yang baik sebagai makanan untuk anak yang mengalami muntaber, karena telur mengandung banyak nutrisi penting dan mudah dicerna.

Penelitian mendorong lebih banyak makanan kaya protein seperti telur untuk mengurangi gejala mual, dibandingkan dengan makanan kaya karbohidrat atau lemak.

Telur rebus adalah pilihan yang baik karena proses pemasakannya yang sederhana dan dapat menghasilkan telur yang mudah dicerna. Pastikan telur dimasak dengan baik sehingga aman untuk dikonsumsi.

4. Yogurt plain

Yogurt plain bisa menjadi cemilan untuk anak muntaber. Yogurt plain mengandung probiotik alami, yaitu bakteri baik yang membantu memulihkan keseimbangan bakteri dalam saluran pencernaan. Probiotik ini dapat membantu mengurangi durasi dan keparahan diare serta membantu mempercepat pemulihan.

Namun, pastikan untuk memilih yogurt plain tanpa tambahan gula atau pemanis buatan lainnya. Gula tambahan dapat memperburuk gejala muntaber dan tidak baik untuk kesehatan secara umum. Pilih yogurt yang mengandung kultur hidup aktif, yang menunjukkan bahwa yogurt tersebut mengandung bakteri hidup bermanfaat.

Berikan yogurt plain dalam porsi kecil terlebih dahulu untuk melihat bagaimana anak bereaksi terhadapnya. Jika anak menoleransi yogurt dengan baik, berikan sedikit lebih banyak secara bertahap.

5. ASI atau susu formula untuk bayi

Makanan untuk bayi muntaber yang masih dalam masa menyusui harus diberikan ASI atau susu formula lebih sering daripada biasanya. Selain itu, berikan juga cairan elektrolit yang dianjurkan oleh dokter supaya bayi tetap terhidrasi.

Jika bayi terus menderita muntaber atau menunjukkan tanda-tanda dehidrasi yang parah seperti mulut kering, mata cekung, atau kurang buang air kecil, segera hubungi dokter untuk mendapatkan saran medis yang tepat.

Pantangan Makanan untuk Penderita Muntaber

Banyak jenis makanan yang tidak boleh dimakan oleh penderita muntaber, karena dapat memperburuk sistem pencernaan dan memperparah muntaber.

Sejumlah saran ahli dan hasil riset yang dirangkum oleh Medical News Today memberikan panduan tentang daftar pantangan makanan untuk penderita muntaber, yakni:

1. Makanan pedas

Bahan-bahan pedas dapat menyebabkan iritasi pada sistem pencernaan. Orang yang mengalami muntaber harus tetap berpegang pada makanan hambar, karena makanan ini memiliki risiko paling rendah untuk mengganggu sistem pencernaan.

2. Makanan yang digoreng

Tidak disarankan untuk mengonsumsi makanan yang tinggi lemak atau minyak ketika baru sembuh dari diare. Lemak dan minyak yang ditambahkan dari penggorengan dapat menyulitkan sistem pencernaan yang sensitif untuk memprosesnya dan kemungkinan besar akan memperburuk gejala. Cobalah makan sayuran rebus atau kukus dan protein tanpa lemak sebagai gantinya.

3. Makanan manis dan pemanis buatan

Gula yang masuk ke dalam usus besar dapat mengganggu bakteri yang sudah sensitif di sana, sehingga memperburuk muntaber. Gula ini akan hadir dalam jus buah dan buah-buahan tinggi gula, serta permen dan makanan yang dipanggang manis.

Penderita juga harus menghindari pemanis buatan, yang beberapa di antaranya dapat memberikan efek pencahar.

4. Makanan berserat tinggi

Serat membantu menjaga sistem pencernaan tetap aktif. Biasanya, hal ini bermanfaat, tetapi ketika tubuh sedang mengalami muntaber, serat dapat memperburuk gejala.

Serat yang tidak larut adalah jenis utama untuk sistem pencernaan yang aktif. Serat ini terdapat dalam berbagai jenis makanan, termasuk biji-bijian, seperti gandum, beras merah, dan jelai, roti gandum atau makanan yang dipanggang, sereal biji-bijian, hingga kacang-kacangan dan biji-bijian.

Serat larut, seperti pektin dalam apel dan pisang, sebenarnya dapat membantu seseorang pulih dari muntaber. Namun, seseorang harus tetap mencoba membatasi asupannya, setidaknya untuk hari pertama gejala.

Pantangan Makanan untuk Anak Muntaber

Masih sama seperti pada pantangan makanan muntaber untuk dewasa, anak yang menderita muntaber juga perlu menghindari jenis makanan yang telah disebutkan di atas.

Medline Plus menulis, anak harus menghindari beberapa jenis makanan tertentu ketika mereka mengalami muntaber, termasuk makanan yang digoreng, makanan berminyak, makanan olahan atau makanan cepat saji, kue kering, donat, dan sosis.

Jus buah untuk muntaber adalah hal yang perlu dihindari oleh anak, terutama jus buah kental, karena dapat mencairkan tinja mereka. Minta anak membatasi atau menghentikan konsumsi susu dan produk susu lainnya jika membuat diare semakin parah atau menyebabkan gas dan kembung, yang memicu mual muntah.

Anak juga harus menghindari buah dan sayuran yang dapat menyebabkan gas, seperti brokoli, paprika, kacang-kacangan, kacang polong, buah beri, plum, buncis, sayuran berdaun hijau, dan jagung. Selain itu, anak juga perlu menghindari kafein dan minuman berkarbonasi.

Baca juga artikel terkait MUNTABER atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Addi M Idhom