Menuju konten utama

21 Gejala Dehidrasi Akut Saat Puasa Ramadhan dan 6 Cara Mencegah

Mencegah dehidrasi saat puasa dapat dilakukan dengan minum di malam hari sesuai kebutuhan tubuh.

21 Gejala Dehidrasi Akut Saat Puasa Ramadhan dan 6 Cara Mencegah
Ilustrasi dehidrasi. Getty Images/iStockPhoto

tirto.id - Gejala dehidrasi yang sering dirasakan saat sedang menjalankan ibadah puasa cukup beragam. Mulai dari dehidrasi ringan hingga akut, penyebabnya sama yakni kurangnya asupan cairan.

Definisi dehidrasi adalah suatu keadaan ketika tubuh mengalami kekurangan cairan, padahal cairan merupakan komponen penting bagi tubuh manusia karena 70% tubuh kita terdiri dari cairan.

Apabila tubuh tidak mendapatkan cukup asupan cairan, maka akan ada beberapa fungsi organ yang tidak berjalan dengan normal. Kondisi ini banyak terjadi ketika sedang menjalankan puasa, apalagi jika melakukan pekerjaan fisik berat di terik matahari.

Dehidrasi juga bisa terjadi saat sakit diare, muntaber, mengidap diabetes, atau muntah-muntah dan tidak mengonsumsi cukup cairan saat sahur.

Gejala dehidrasi

Penderita dehidrasi mungkin tidak menyadari bahwa dirinya sedang mengalami kekurangan cairan. Sehingga penting sekali mengenali apa saja gejala dehidrasi, terutama dehidrasi akut agar segera bisa mengonsumsi cairan pengganti.

Dilansir dari laman STIKES Banyuwangi, jika dehidrasi tidak segera ditangani, resikonya sangat besar. Mulai dari mengalami gangguan fungsi ginjal hingga terjadi batu ginjal, kerusakan otot, masalah pencernaan bahkan dapat menimbulkan kematian.

Berikut gejala dehidrasi ringan-sedang:

1. Kehausan

2. Warna urine kuning pekat

3. Jarang buang air kecil

4. Mulut kering

5. Mudah lelah dan ngantuk

6. Konsentrasi menurun

7. Kram otot

8. Demam ringan

9. Sembelit

Gejala dehidrasi akut-berat:

10. Sangat kehausan

11. Pusing

12. Jantung berdebar

13. Nafas memburu

14. Turunnya tekanan darah

15. Mata terlihat kosong/cowong

16. Elastisitas kulit berkurang, dicubit tidak kembali

17. Pingsan

18. Kram otot

19. Kejang

20. Konsentrasi berkurang, linglung

21. Meracau/mengigau

Cara Mencegah Dehidrasi Saat Puasa

Ketika berpuasa, larangan untuk makan dan minum hanya berlaku saat siang hari. Di sisi lain malam hari diperbolehkan makan dan minum dengan normal, sehingga ini adalah saat yang tepat untuk memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit tubuh yang berkurang.

RSI Surabaya melansir, mencegah dehidrasi saat puasa dapat dilakukan dengan minum di malam hari sesuai kebutuhan tubuh yakni kurang lebih 8 gelas per hari atau sekira 1,5 liter – 2 liter.

Memang kebutuhan cairan tubuh tiap orang berbeda sesuai aktivitas dan usia, namun setidaknya jumlah 8 gelas itu akan menjaga agar tubuh Anda tidak mengalami kekurangan cairan.

Berikut cara mencegah agar tubuh tidak mengalami dehidrasi saat puasa:

1. Aturan minum 2-4-2 yang dapat diterapkan saat berpuasa yakni:

  • Minum 2 gelas saat sahur
  • Minum 4 gelas ketika berbuka puasa
  • Minum 2 gelas sebelum tidur
Aturan minum ini tentu dapat divariasi sesuai kebutuhan, selama jumlah 8 gelas per hari dapat terpenuhi.

2. Kurangi makanan asin

Mengurangi asupan makanan asin ketika sahur dapat membantu mencegah dehidrasi. Garam yang berlebihan dalam tubuh akan membuat pengaturan cairan di dalam tubuh terganggu. Alhasil Anda akan lebih cepat haus.

3. Buah

Mengonsumsi buah dengan kandungan cairan yang banyak dapat jadi alternatif pemenuhan kebutuhan air dalam tubuh. Misalnya semangka, pear, apel, anggur, dan lainnya.

4. Batasi protein

Jika menu Anda banyak kandungan protein, maka usahakan minum lebih banyak. Makanan berprotein juga membuat tubuh lebih cepat haus dan butuh banyak asupan air.

5. Hindari teh/kafein

Teh dan minuman berkafein memiliki efek diuretik atau memicu BAK. Anda akan lebih sering buang air kecil sehingga mempercepat habisnya cadangan cairan tubuh. Tubuh lebih mudah dehidrasi sehingga sebaiknya hindari minuman tersebut.

6. Air putih

Jenis minuman yang disarankan adalah air putih, dibanding minuman manis atau soda. Jus buah juga dapat menjadi alternatif, dengan catatan tidak diberi tambahan gula atau susu kental manis. Minuman dengan kandungan elektrolit juga dapat dikonsumsi.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Cicik Novita

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Cicik Novita
Penulis: Cicik Novita
Editor: Nur Hidayah Perwitasari