Menuju konten utama

Cara Mencegah dan Mengobati Diare yang Muncul Saat Banjir

Diare merupakan penyakit yang sering muncul saat banjir, berikut beberapa tips dan cara mengatasi warga yang terkena diare.

Cara Mencegah dan Mengobati Diare yang Muncul Saat Banjir
Ilustrasi Sakit perut. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Sejumlah wilayah di Indonesia sempat dilanda banjir beberapa waktu lalu. Mayoritas banjir itu disebabkan oleh curah hujan yang tinggi. Sementara daya serapnya mulai berkurang.

Banjir tersebut tidak hanya berdampak pada kerugian material, tetapi juga bisa menyebabkan penyakit karena menjadi tempat bakteri berkembang biak. Dengan demikian, air yang terkontaminasi berisiko menularkan beragam penyakit seperti diare.

Dilansir dari Mayoclinic, pada umumnya diare dapat sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari. Namun, ada beberapa cara yang dapat membantu Anda dalam penanganan penyakit diare. Berikut beberapa pertolongan pertama yang bisa dilakukan untuk mengatasi diare saat banjir.

1. Memperbanyak asupan cairan

Pertolongan pertama saat diare yang tepat adalah memperbanyak asupan cairan. Termasuk air mineral, kaldu dan jus. Sebab, mengonsumsi hal-hal tersebut dapat menggantikan cairan yang hilang.

Usahakan agar cairan yang masuk lebih banyak dari cairan yang keluar. Hindari minuman berkafein, alkohol, minuman berkarbonasi dan minuman yang sangat panas.

2. Mengonsumsi makanan yang mudah dicerna

Tidak hanya cairan, makanan juga perlu sebagai asupan pengganti. Namun perlu dperhatikan, makanan yang dikonsumsi harus makanan yang tidak terlalu padat dan rendah serat. Cobalah untuk mengonsumsi buah pisang, roti, sup ayam atau ubi jalar.

3. Hindari makanan tertentu

Hindari makanan tertentu seperti produk susu, makanan berlemak, makanan berserat tinggi, makanan pedas dan makanan dengan pemanis buatan.

4. Mengonsumsi obat

Konsumsilah obat anti-diare yang dijual di apotek terdekat seperti loperamide dan bismuth subsalisilat yang dapat membantu mengurangi jumlah buang air besar yang encer dan mengendalikan gejala yang parah.

Sebagai catatan, tidak semua obat baik dikonsumsi oleh anak-anak. Maka perlu melakukan konsultasi kepada apoteker atau dokter agar penanganan yang dilakukan dan pemberian obat tepat.

Semua penanganan tersebut, merupakan cara yang dapat dilakukan di rumah. Namun, jika terjadi beberapa hal di bawah ini, harus dilakukan dengan bantuan medis dan penanganan yang tepat dari dokter. Hal tersebut di antaranya.

  • Diare berlanjut hingga beberapa hari
  • Mengalami dehidrasi yang parah
  • Mengalami sakit perut atau dubur yang parah
  • Tinja berdarah atau hitam
  • Demam di atas 102 F (39 C)
Jika terjadi pada anak-anak, diare dapat dengan cepat menyebabkan dehidrasi. Hubungi dokter jika diare anak tidak membaik dalam waktu 24 jam.

Dalam penangananya, dokter akan bertanya tentang riwayat kesehatan, meninjau obat-obatan yang digunakan, melakukan pemeriksaan fisik, dan dapat memesan tes untuk menentukan apa yang menyebabkan diare Anda. Kemungkinan tes meliputi:

  • Tes darah
Tes perhitungan darah secara lengkap dapat membantu menunjukkan apa yang menyebabkan diare.

  • Tes feses
Dokter mungkin merekomendasikan tes feses untuk melihat jenis bakteri atau parasit yang menyebabkan diare.

  • Sigmoidoskopi fleksibel atau kolonoskopi.
Dengan melakukan pemeriksaan ini, dokter dapat melihat bagian dalam usus besar Anda. Perangkat ini juga dilengkapi dengan alat yang memungkinkan dokter mengambil sampel kecil jaringan (biopsi) dari usus besar.

Sigmoidoskopi fleksibel memperlihatkan bagian dari usus besar bagian bawah, sedangkan kolonoskopi memungkinkan dokter untuk melihat seluruh usus besar.

Baca juga artikel terkait DIARE atau tulisan lainnya dari Versatile Holiday Lado

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Versatile Holiday Lado
Penulis: Versatile Holiday Lado
Editor: Alexander Haryanto