tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Kemaritiman 2017 di Sasana Kriya Jakarta Timur, Kamis (4/5/2017), mengatakan skema aquaculture yang diminta Presiden Jokowi itu merupakan salah satu pilihan yang bisa diimplementasikan.
Ia juga mengatakan skema budi daya pertanian organisme akuatik (aquaculture) tersebut mempunyai dampak ganda yang tinggi.
“Teknologi itu memberi dampak dampak ganda tinggi sehingga akan dikembangkan. Budaya itu juga bisa dipakai di Indonesia,” kata Luhut.
Seperti diwartakan Antara, menurut mantan Menko Polhukam itu, untuk menerapkan skema tersebut, nantinya pemerintah bisa bekerja sama dengan perusahaan asing yang telah berpengalaman.
"Kita bisa kerja sama dengan perusahaan di Denmark, Skandinavia, Amerika Serikat, mana saja. Tapi tetap harus memelihara lingkungan, tidak boleh lagi seperti yang lalu," katanya.
Presiden Joko Widodo meminta agar nelayan di Indonesia diajari untuk mengembangkan aquaculture.
"Ajari nelayan kita untuk melihat barang apa ini off shore aquaculture," kata Presiden Jokowi.
Menurut dia, Indonesia sudah berpuluh-puluh tahun tidak pernah fokus mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta riset di bidang kelautan dan perikanan.
Oleh karena itu, ia meminta agar ada perhatian mengingat potensi besar di bidang kemaritiman yang dimiliki Indonesia yakni mencapai 1,33 triliun dolar AS per tahun.
"Nelayan kita jangan terus diajak kerja dengan pola lama, harus berani kita loncatkan, sudah berapa lama kita urusan cantrang setiap tahun. Urusan cantrang enggak ada habis-habisnya," kata Jokowi.
Presiden menilai urusan pro dan kontra penggunaan cantrang untuk menangkap ikan oleh nelayan menjadi perdebatan yang tak pernah usai di saat banyak negara lain justru sibuk melakukan riset dan inovasi di bidang kemaritiman.
"Urusan cantrang sehingga tidak segera ke tempat lain yang lebih baik, kenapa tidak bicara tentang off shore aquaculture. Negara kita 70 persen adalah air, adalah laut. Lihatlah Norwegia, lihatlah Taiwan setiap hari bicara off shore aquaculture," katanya.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra