Menuju konten utama

Luhut: Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Masih Terkendala Teknis

Hingga saat ini, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung masih terkendala dengan pembebasan lahan termasuk harga hingga waktu konstruksi.

Luhut: Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Masih Terkendala Teknis
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/ama/16.

tirto.id -

Proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung akan tetap berjalan meski meleset dari target awal beroperasi. Hal tersebut disebabkan oleh sejumlah kendala. Salah satunya menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yakni soal pembebasan lahan.

"Kereta cepat kita bicara tadi. Kita bahas semua angka-angkanya supaya kita tahu kalau ada kelemahan bisa kita perbaiki. Tapi kita tidak berbicara jalan atau tidak jalan. Proyeknya tetap jalan," tegas Luhut.

Hal ini dipaparkan Luhut dalam rapat koordinasi di kantor Kemenko Maritim Jakarta, Selasa (20/2/2018). Rapat tersebut dihadiri Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) juga Staf Khusus Menteri BUMN yang merangkap Chairman PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) Sahala Lumban Gaol.

Selain pembebasan lahan, kelemahan dalam proyek tersebut termasuk soal harga dan waktu konstruksi. Menurut mantan Menko Polhukam itu, hingga saat ini tim kecil akan terus melakukan pembahasan teknis mengenai proyek tersebut.

Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri menjelaskan rapat koordinasi masih membahas hal-hal teknis mengenai proyek tersebut. Namun, ia mengaku pembahasannya masih di tahap awal sebelum dilaporkan dalam dua minggu ke depan kepada Presiden Jokowi.

"Kamis akan ada rapat tim teknis," katanya.

Sahala Lumban Gaol yang juga Komisaris Utama KCIC menambahkan, meski tidak terdengar gaung progresnya sejak peletakan batu pertama pembangunan (groundbreaking) sejak Januari 2016 lalu, proses pembangunan masuk kategori cepat.

"Saya bilang proses ini enggak berlarut-larut. Kalau dibilang orang, proyek ini cepat loh. Kalau pihak Cina mengatakan ini cepat. Jadi kalau dibilang berlarut-larut, tidak. Kita jalani sesuai proses yang ada," katanya.

Sahala menjelaskan salah satu masalah yang cukup signifikan menguras waktu adalah proses pembebasan lahan yang baru bisa dilakukan setelah rencana tata ruang wilayah (RTRW) nasional rampung pada April 2017.

"Artinya pembebasan tanah tidak bisa dilakukan walaupun dulu trasenya sudah keluar, izin pembangunan sudah keluar, tapi harus kita ikuti aturan-aturannya," pungkasnya.

Pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung diperkirakan tidak akan selesai pada akhir 2019 atau meleset dari target waktu yang direncanakan. Proyek tersebut dipastikan rampung pada 2020.

Baca juga artikel terkait PROYEK KERETA CEPAT

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo