Menuju konten utama

Luhut Ingin Bali jadi Tempat Orang Asing Taruh Dana Tanpa Bunga

Inisiatif usulan menaruh dana asing tanpa bunga di Bali dihasilkan dari pertemuan G20 di Bali beberapa waktu lalu.

Luhut Ingin Bali jadi Tempat Orang Asing Taruh Dana Tanpa Bunga
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan†menyampaikan keterangan pers saat kegiatan media briefing di Nusa Dua, Badung, Jumat (22/12/2023). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/rwa.

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, menyebut pihaknya sedang menyiapkan Pulau Bali menjadi tempat orang asing menaruh dana tanpa bunga. Dia berkeinginan meniru sistem yang ada di Singapura hingga Hongkong.

Inisiatif usulan penaruhan dana asing tanpa bunga di Bali dihasilkan dari pertemuan G20 di Bali berdasarkan kesepakatan Global Blended Finance Alliance (GBFA).

“Kita ada memasukkan family office ini, di mana orang luar menaruh dana di sini tanpa bunga, di Indonesia, jadi ini terjadi di Singapura, Hongkong, Abu Dhabi, di mana-mana,” ucap Luhut dalam Rapat Banggar DPR RI, di Jakarta, Rabu (5/6/2024).

Luhut menjelaskan, di Singapura, kebijakan untuk menaruh dana tanpa bunga menghasilkan banyaknya dana 'nangkring' dengan total hingga 1,6 juta dolar Amerika Serikat (AS).

“Di Singapura ada 1.500 family office, dan ada 1,6 triliun dolar AS saja yang nangkring di Singapura,” kata Luhut.

Untuk mewujudkan Bali sebagai tempat untuk menaruh dana tanpa dikenakan bunga, Luhut meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk segera menerbitkan aturan dan abitrase internasional untuk membuatnya lebih aman.

“Saya lapor ke Bapak Presiden masa kita enggak bisa pak, tapi mereka minta common low dan abitration international supaya secured," tutur Luhut.

Nantinya, dana yang dikelola di Bali akan dikenakan pajak jika dialirkan ke investasi lain, dan Luhut menyebut sudah berkomunikasi dengan pelaku usaha berskala internasional.

“Mereka sangat senang dan kita siapkan Bali untuk jadi tempat itu, saya minta dukungan dari parlemen juga dan kami juga baru telepon dengan 6 konsultan untuk finalisasi,” kata dia.

Sebagaimana diketahui, pemerintah terus mempercepat pembahasan program lanjutan untuk Global Blended Finance Alliance (GBFA) guna merealisasikan proyek iklim dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Luhut menyebut negara anggota G20 memiliki antusiasme yang tinggi terkait GBFA yang dipelopori Indonesia soal pendanaan campuran tersebut dan bersemangat untuk menyusun program lanjutan.

Negara anggota itu yakni Uni Emirat Arab (UEA), Fiji, Prancis, Sri Lanka, Kongo, Kenya, Luksemburg, dan Kanada serta Indonesia.

Inisiatif GBFA lahir pada pertemuan 19 negara dan Uni Eropa yang tergabung dalam G20 pada November 2022 di Bali.

Baca juga artikel terkait DANA ASING atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Abdul Aziz