Menuju konten utama

LPEI Danai Rp187 Miliar untuk Ekspor Kereta RI ke Selandia Baru

LPEI memberikan fasilitas pembiayaan Rp187 miliar untuk mengekspor gerbong kereta produksi anak usaha PT INKA ke Selandia Baru.

LPEI Danai Rp187 Miliar untuk Ekspor Kereta RI ke Selandia Baru
Petugas melakukan pemuatan gerbong kereta api ke dalam kapal saat ekspor perdana ke bangladesh di pelabuhan tanjung perak, surabaya, jawa timur, kamis (31/3). Antara foto/zabur karuru/ama/16.

tirto.id - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) memberikan dukungan fasilitas pembiayaan dan penjaminan kepada PT INKA Multi Solusi (IMS) sebagai anak usaha dari PT INKA (Persero).

Pembiayaan tersebut untuk memproduksi ratusan gerbong kereta bertipe container flat top (CFT) wagon yang dipesan oleh UGL Australia dan dioperasikan oleh Kiwi Rail sebagai pengguna akhir di Selandia Baru.

LPEI memberikan fasilitas total 11,9 juta dolar Amerika Serikat (AS) kepada IMS, atau setara Rp187 miliar (kurs Rp15.787). Terdiri dari fasilitas pembiayaan sebesar 7,7 juta dolar AS dan fasilitas penjaminan sebesar 4,2 juta dolar AS.

Dukungan ini diberikan kepada industri strategis nasional agar berdaya saing di pasar global, melalui skema Penugasan Khusus Ekspor (PKE) Alat Transportasi (ATP) sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) No. 406/2021 tahun 2021.

Direktur Pelaksana Bidang Pengembangan Bisnis LPEI, Maqin U. Norhadi mengatakan solusi LPEI melalui program PKE Alat Transportasi bertujuan untuk mendorong produk industri strategis Indonesia untuk berdaya saing global.

Ekspor ini menjadi kebanggaan Indonesia yang berhasil memproduksi gerbong kereta barang berkualitas dan bernilai tinggi serta menciptakan kepercayaan dari negara lainnya terhadap berbagai produk industri strategis Indonesia.

“Dukungan LPEI terhadap industri strategis alat transportasi kepada PT INKA (Persero) dan IMS merupakan wujud kehadiran negara melalui Kementerian Keuangan RI yang disalurkan oleh LPEI, agar mendorong industri strategis sehingga dapat meningkatkan ekspor Indonesia,” ujar Maqin dalam keterangannya, dikutip Kamis (1/2/2024).

Sementara itu, Direktur Operasi PT INKA (Persero), I Gede Agus Prayatna mengatakan, PT INKA (Persero) sebagai BUMN akan terus tampil ke depan untuk menghasilkan produk kereta yang berkualitas dan memenuhi kebutuhan dan harapan dari pelanggan.

“Ini membuktikan bahwa INKA grup bisa berkontribusi di kancah luar negeri terutama untuk pasar-pasar yang quality sensitive. Kami beranggapan bahwa pasar Selandia Baru merupakan pasar yang tingkat memiliki quality sensitive yang cukup tinggi,” kata Prayatna.

Untuk diketahui, PT IMS mendapatkan pesanan sebanyak 450 gerbong barang CFT senilai 17 juta dolar AS dari UGL Australia. Sejumlah 60 unit dari 450 gerbong datar akan dikirim menuju Selandia Baru untuk batch pertama pada 31 Januari 2024.

Gerbong datar buatan IMS untuk UGL Australia berupa underframe tanpa instalasi komponen bogie dan coupler. Adapun spesifikasi umum gerbong dibagi menjadi dua tipe yaitu ukuran 40ft dan 50ft yang didesain UGL dengan berat kosong sekitar 15,2-17,2 ton dengan maksimum daya angkut 62,9 ton. Gerbong dikirim menggunakan kapal dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya menuju Port Chalmers, Selandia Baru.

Baca juga artikel terkait EKSPOR atau tulisan lainnya dari Faesal Mubarok

tirto.id - Bisnis
Reporter: Faesal Mubarok
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Maya Saputri