Menuju konten utama

Longsor dan Banjir Melanda Sebagian Wilayah Sukabumi

Hujan deras yang terjadi sejak Minggu (11/11/2018) membuat sebagian wilayah Sukabumi dilanda banjir dan tanah longsor.

Longsor dan Banjir Melanda Sebagian Wilayah Sukabumi
Warga bergotong royong mengambil sisa barang pascatanah longsor di Desa Cibatu, Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (05/11/2018). ANTARA FOTO/Nurul Ramadhan

tirto.id - Longsor dan banjir terjadi di beberapa titik di Kecamatan Gunungpuyuh, Sukabumi, Jawa Barat akibat hujan deras yang mengguyur daerah setempat sejak Minggu (11/11/2018).

"Akibat longsor tersebut TK/Madrasah Syafaatul Ikhwan yang berada tepat di atas tebing setinggi sekitar lima meter di RT 01 RW 01, Kelurahan Gunungguruh tergerus bagian belakangnya," kata aktivis perempuan setempat Kartini Sutisna di Sukabumi, Minggu (11/11/2018).

Menurut dia, meskipun tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini namun madrasah tersebut terancam kembali longsor karena tanahnya terus terkikis oleh air hujan yang hingga saat ini masih turun.

Akibat longsor tersebut tembok penahan tanah madrasah tersebut roboh dan materialnya menutupi aliran sungai kecil yang ada di daerah itu.

Akibatnya, air selokan pun meluap dan menggenangi beberapa rumah warga yang berada di beberapa titik dengan ketinggian air hingga 30 cm yang berada di sekitar aliran selokan itu.

Berdasarkan pantauan Kartini, ada beberapa rumah yang terkena banjir air selokan itu seperti rumah milik Pupu, warga RT01/RW04 yang posisinya di belakang Pengadilan Negeri Sukabumi, kemudian rumah Seger di Jalan Bhayangkara RT 02/04 dan rumah Aah di RT02/RW11.

Banjir biasanya akan kembali surut, tetapi melihat curah hujan yang tinggi kemungkinan surutnya akan lebih lama. Bahkan jika dibandingkan dengan musim tahun lalu baru kali ini separah itu.

"Kejadiannya baru saja, kami belum sempat melapor ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah [BPBD] Kota Sukabumi karena sekarang masih membantu ibu yang lagi sakit stroke," tambahnya.

Sementara, Aah, warga lainnya mengatakan air selokan menggenangi rumahnya hingga setinggi betis orang dewasa. Airnya tidak hanya merendam bagian depan rumah saja, tetapi hingga ke dapur.

"Airnya sudah mulai surut namun yang pasti kami harus bergotong royong membersihkan lumpur sisa banjir itu," katanya.

Baca juga artikel terkait BANJIR

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra