Menuju konten utama

LIPI Ubah Limbah Batu Bara Jadi Bahan Ramah Lingkungan

LIPI meyakini inovasi teknologi mampu menyelesaikan permasalahan lingkungan. Salah satu caranya, mengubah limbah batu bara menjadi bahan baku yang ramah lingkungan.

LIPI Ubah Limbah Batu Bara Jadi Bahan Ramah Lingkungan
Warga mengumpulkan limbah batu bara di sungai yang bermuara ke pantai di Kota Bengkulu. Antara Foto/Riki Rahmansyah.

tirto.id - Bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Hakko Industry .Co.Ltd, Pusat Inovasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengembangkan inovasi melalui pemanfaatan limbah batu bara yang diubah menjadi bahan baku beton ramah lingkungan.

Deputi Bidang Jasa Ilmiah LIPI, Bambang Subiyanto mengatakan, inovasi teknologi sangat diperlukan dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan seperti limbah tersebut, terutama di Indonesia, demikian siaran pers dari humas LIPI di Jakarta, Rabu (20/7/2016).

“Kerja sama antarlembaga penelitian, yaitu LIPI dan JICA serta peran swasta, Hakko Industry.Co.Ltd merupakan kerja konkret yang diharapkan dapat memberikan alternatif solusi penanganan limbah batu bara,” ujar Bambang.

Sementara itu, Kepala Pusat Inovasi LIPI, Nurul Taufiqu Rochman menambahkan bahwa kerja sama ini telah dimulai pada Februari 2015.

"Kerja sama ini dimulai dengan melakukan produksi terbatas beton ramah lingkungan, serta studi kelayakan produksi terhadap penerapan teknologi tersebut," jelas Nurul.

Nurul juga menyampaikan penghargaan terhadap upaya JICA yang telah memfasilitasi kerja sama antara Pusat Inovasi dan Hakko Industry.Co.Ltd terkait pemanfaatan bottom ash menjadi produk yang bermanfaat.

Sementara itu, Direktur Penelitian dan Pengembangan Hakko Industry.Co.Ltd, Yoshihide Wada menjelaskan, proyek yang dilakukan JICA dengan LIPI telah berjalan dalam memproduksi beton ramah lingkungan dari bahan baku asal Indonesia dengan menggunakan teknologi Hakko Industry.Co.Ltd.

"Kami sangat berharap kegiatan ini dapat membantu menyebarluaskan produk ramah lingkungan kepada masyarakat Indonesia melalui pengenalan terhadap karakteristik produk yang diproduksi di Indonesia," ucap Yoshihide Wada.

Baca juga artikel terkait SOSIAL BUDAYA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari