tirto.id - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan peredaran uang kartal di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bakal naik hingga Rp6,1 triliun pada saat periode libur Lebaran tahun ini. Perkiraan itu seiring kota pelajar ini menjadi salah satu tujuan utama berwisata saat liburan.
"Di tahun 2023 setelah dicabutnya kebijakan PPKM, tentu kami sudah persiapkan Lebaran ini di mana pertumbuhan (perderan) uang kartal akan naik Rp6,1 triliun. Ini meningkat sekali," kata Kepala Perwakilan BI Yogyakarta, Harso Hutomo dalam Pelatihan Wartawan BI di Yogyakarta, Sabtu (18/3/2023) sore.
Harso optimistis kedatangan tamu wisatawan mendorong aktivitas penarikan uang tunai melalui mesin ATM di wilayah Yogayakarta. Oleh karena itu, Bank Indonesia mengantisipasi meningkatnya kebutuhan uang tunai bagi wisatawan.
Tahun lalu, di saat pariwisata pertama kali mulai bergeliat, BI mencatat total kedatangan tamu wisata selama periode libur Lebaran mencapai 7,4 juta jiwa. Jumlah itu dua kali lipat dari total penduduk masyarakat Yogyakarta yang hanya 3,9 juta jiwa.
"Jadi dua kali lipat dari jumlah penduduk sehingga pas Lebaran kemarin penduduk Yogyakarta bahkan disuruh ke pinggir dulu oleh Sultan supaya tidak mengganggu tamu-tamu di Malioboro," katanya.
Sektor pariwisata, kata Harso, merupakan subsektor meeting, incentive, convention, and exhibition atau MICE menjadi salah satu penopang perekonomian. Sepanjang tahun lalu pertumbuhan ekonomi Yogyakarta bahkan berhasil mencapai 2,2 persen.
Sektor pariwisata, lanjut Harso, turut memacu sektor transportasi hingga akomodasi karena pergerakan masyarakat ikut menggeliat. Lonjakan kegiatan sektor pariwisata akan menjadi fokus BI Yogyakarta untuk mengamati dampak yang ditimbulkan kepada sektor turunannya.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Maya Saputri