Menuju konten utama

Landfill Mining & RDF Plant di Bantargebang Beroperasi Bulan Ini

DLH DKI Jakarta menargetkan fasilitas pengolahan sampah Landfill Mining dan RDF Plant di TPST Bantargebang beroperasi pada bulan ini, Februari 2023.

Landfill Mining & RDF Plant di Bantargebang Beroperasi Bulan Ini
Sejumlah alat berat beroperasi di lokasi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (17/1/2018). ANTARA FOTO/Risky Andrianto

tirto.id - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan fasilitas Landfill Mining dan Refuse Derived Fuel (RDF) Plant di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, ditargetkan beroperasi bulan ini.

"Pembangunan Fasilitas Pengolahan Sampah Landfill Mining dan RDF Plant di TPST Bantargebang, progres pekerjaan saat ini pelaksanaan commissioning sistem secara terintegrasi dan ditargetkan beroperasi pada Februari 2023," kata Asep melalui keterangan tertulis, Senin (13/2/2023).

Asep menjelaskan RDF Plant adalah fasilitas pengolahan sampah baru dan sampah lama dari gunungan landfill menjadi bahan bakar. Kapasitasnya mencapai 2.000 ton sampah per hari.

Sementara itu, setiap hari ada lebih dari 7.500 ton sampah dibuang ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargerbang. Asep mengatakan nilai kalor RDF ini setara batu bara muda dan dapat menjadi bahan bakar alternatif.

Transformasi Bantargebang dengan teknologi yang diklaim ramah lingkungan ini juga turut mengurangi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global.

Asep berharap RDF Plant ini dapat mentransformasi area TPST Bantargebang yang semula hanya menjadi area penimbunan sampah Kota Jakarta menjadi pusat energi hijau dan energi baru terbarukan.

"RDF Plant akan mengkonversi sampah baru dan sampah lama menjadi bahan bakar pengganti batu bara yang lebih ramah lingkungan dan ke depannya akan dimanfaatkan oleh industri semen menjadi bahan bakar pengganti batu bara," ucapnya.

Kemudian, di kawasan TPST Bantargebang juga telah berdiri Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Merah Putih--sebuah pembangkit listrik berkapasitas 100 ton/hari karya anak bangsa kolaborasi BRIN dan Pemprov DKI Jakarta--.

Asep mengklaim PLTSa ini mengusung teknologi proses termal yang dapat memusnahkan sampah secara cepat, signifikan dan ramah lingkungan, serta memiliki manfaat lain dari hasil treatment-nya, yaitu menghasilkan listrik.

Selain itu, Asep juga menyampaikan beberapa upaya optimalisasi TPST Bantargebang lainnya seperti landfill mining eksisting berkapasitas 150 ton/hari, penutupan landfill dengan tanah merah dan geomembrane, pengolahan air lindi, pengelolaan gas landfill menjadi listrik, serta penataan atau contouring zona landfill.

Asep juga mengklaim Pemprov DKI Jakarta tidak hanya fokus pada pengolahan sampah di hilir. Berbagai upaya pengurangan sampah di sumber pun digencarkan melalui implementasi Pergub 77/2020 Tentang Pengelolaan Sampah Lingkup Rukun Warga.

"Contohnya dengan sebuah gerakan Jakarta Sadar Sampah, di mana seluruh warga sangat dianjurkan aktif terlibat dalam kampanye lingkungan demi kebersihan dan kesehatan lingkungan di Jakarta," kata dia.

Baca juga artikel terkait BANTARGEBANG atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Gilang Ramadhan